TEMPO.CO, Jakarta - PT Myoh Technology yang sekarang bernama PT Samindo Resources Tbk masih merugi hingga akhir tahun lalu. Ini disebabkan tingginya beban perusahaan dan selisih kurs yang merugi selama 2011 dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Samindo, Dedet Yandrinal, mengatakan kerugian perusahaan pada 2011 mencapai Rp 6,39 miliar. Sedangkan sebelumnya Samindo masih menghasilkan laba sebesar Rp 107,6 juta. Meski merugi, tahun lalu, pendapatan perusahaan mengalami peningkatan 27,39 persen dari sebelumnya Rp 689,7 miliar menjadi Rp 878,65 miliar pada tahun lalu.
Selain itu, beban pokok pendapatan tumbuh dibandingkan 2010, dari sebelumnya sebesar Rp 617,28 miliar menjadi sebesar Rp 798,8 miliar. Perusahaan yang baru mengubah bisnis utamanya pada 2011 ini masih mendapatkan laba selisih kurs sebesar Rp 4,03 miliar pada 2010. Namun, pada 2011, perusahaan malah mendapatkan kerugian selisih kurs sebesar Rp 3,54 miliar.
Karena itu, laba sebelum pajak penghasilan pada 2011 menurun menjadi sebesar Rp 46,95 miliar, padahal sebelumnya sebesar Rp 48,21 miliar. Setelah mengubah bisnis utamanya, Samindo mengalami kerugian hingga Rp 41,18 miliar. Akibatnya, perusahaan merugi hingga sebesar Rp 6,39 miliar. Rugi neto per saham dasar pun rugi menjadi Rp 15,14 per saham dari sebelumnya masih laba sebesar Rp 0,34 per saham.
Setelah penawaran saham terbatas atau right issue pada 9 November 2011, perusahaan yang awalnya bernama Myoh Technology ini menawarkan 1,26 miliar saham dengan harga penawaran Rp 420 per saham. Right issue itu pun dilakukan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Dari right issue itu, perusahaan memperoleh dana sekitar Rp 529,52 miliar. 97,68 persen dari dana itu digunakan Myoh untuk mengambil 99,9 persen saham PT Sims Jaya Kaltim, perusahaan tambang dan jasa batu bara milik Samtan Corporation Limited. Sedangkan sisanya sebesar 2,32 persen atau Rp 12 miliar untuk modal kerja perusahaan, antara lain untuk membayar gaji karyawan, tunjangan, dan biaya operasional lainnya.
Dengan pembelian saham Sims Jaya Kaltim ini, Myoh pun mengubah bisnis utamanya dari semula pengembang TI perhotelan dan restoran menjadi perusahaan konstruksi tambang. Nama perusahaan pun akhirnya diubah menjadi PT Samindo Resources Tbk.
Hingga perdagangan pukul 12.48 siang ini, saham emiten berkode efek MYOH ini turun 50 poin atau 0,91 persen menjadi level Rp 5.450 per saham.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi
8 hari lalu
Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaTerus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
14 hari lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
15 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
16 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
19 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
19 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
21 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
24 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
27 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
29 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca Selengkapnya