TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi diprediksi akan membuat tarif angkutan umum naik sekitar 30 persen. Namun, melalui Kementerian Perhubungan, pemerintah berupaya agar kenaikan tarif tidak lebih dari 30 persen.
“Bahkan, kalau bisa lebih kecil sebab sudah ada program insentif,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso di Surakarta hari ini.
Ia mengatakan ada anggaran Rp 5 triliun untuk program kompensasi bagi angkutan umum. Dengan program kompensasi di atas, ia berharap kenaikan tarif angkutan umum bisa dipatok menjadi 15-17 persen.
Bentuk insentif diberikan untuk kapal penumpang, kapal perintis, dan bus perintis disiapkan berupa subsidi sebesar Rp 0,294 triliun. Rinciannya untuk 22 kapal penumpang milik Pelni diberi tambahan subsidi Rp 126,5 miliar dari awalnya Rp 897 miliar untuk 2012. Lalu kapal perintis yang melayani 67 rute diberi tambahan Rp 71,5 miliar sehingga menjadi Rp 402,5 miliar.
Kemudian untuk 134 lintasan ASDP (angkutan sungai danau dan penyeberangan) mendapat subsidi sebesar Rp 211 miliar dari awalnya Rp 170 miliar. Lalu 169 trayek bus perintis mendapat tambahan subsidi Rp 5 miliar menjadi Rp 55 miliar.
Selain itu, bagi angkutan umum yang bernaung di Organda, ada bantuan pemeliharaan berupa pembelian suku cadang dan ban bagi angkutan kota dengan nilai total Rp 1,875 triliun. Besar bantuan disesuaikan dengan indeks kebutuhan, misalnya, untuk bus kecil diperkirakan butuh Rp 1,5- Rp 2,5 juta per bulan.
Dia mengatakan suku cadang dan perawatan menyumbang 25 persen dari total biaya operasional angkutan umum. Jumlah angkutan umum sendiri sekitar 600 ribu armada.
Kemudian ada pembebasan pajak kendaraan bermotor sepanjang 2012. Bagi yang sudah telanjur membayar, ia berjanji akan mengembalikan uang yang sudah disetorkan. “Untuk pembebasan pajak kendaraan bermotor, kami siapkan anggaran Rp 0,95 triliun,” jelasnya.
Terakhir, ada keringanan bunga bank untuk pengusaha yang akan melakukan peremajaan armada. “Kami juga akan membagikan 250 ribu konverter kit gratis agar angkutan umum bisa beralih memakai bahan bakar gas yang harganya lebih murah,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas
16 Juni 2020
Menhub akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum dengan Gugus Tugas Covid-19.
Baca SelengkapnyaBPTJ: Akan Ada Lajur Khusus Bus di Tol Cikampek dan Jagorawi
23 Februari 2018
BPTJ akan menerapkan lajur khusus untuk angkutan umum bus di jalan tol Bekasi Timur.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Kenaikan Tarif Kereta Ekonomi
4 Oktober 2017
PT KAI tak jadi menaikkan harga tiket kereta bersubsidi, pemerintah yang akan menanggung selisih tarif baru dengan yang lama.
Baca SelengkapnyaAngkutan Umum Masih Terapkan Tarif Lama
12 April 2016
Unit Pengelola Teknis Terminal Blok M melakukan razia tarif angkutan umum, ada 35 angkutan umum beragam jenis yang ditilang karena melanggar.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Turun, Tarif Angkot Depok Tetap
31 Maret 2016
Seorang pengguna angkot di Depok, Riska Apriani, berharap agar tarif angkot di Depok, bisa turun.
Baca SelengkapnyaTarif Angkutan Dipastikan Turun, Metro Mini Masih Sulit
31 Maret 2016
Kementerian Perhubungan mempertimbangkan opsi penyesuaian tarif untuk angkutan kota dijadikan semacam kompensasi.
Baca SelengkapnyaOrganda NTB dan Pemda Belum Bahas Penurunan Tarif
31 Maret 2016
Pengusaha angkutan darat mengaku menghadapi kesulitan mahalnya harga suku cadang.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Turun, Tarif Bus di Jawa Timur Diturunkan
12 Januari 2016
Penurunan tarif yang disepakati hanya 5 persen.
Baca SelengkapnyaKetua Organda: Tarif Angkutan Umum Solar di DKI Turun 5 persen
9 Januari 2016
Ketua Organisasi Angkutan Daerah DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan beberapa angkutan umum di Jakarta akan mengalami penyesuaian tarif 5 persen
Baca SelengkapnyaHarga BBM Turun, Tarif Angkutan di Jabar Ikut Turun
8 Januari 2016
Penyesuaian tarif Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) mengikuti penurunan harga BBM akan diberlakukan mulai 15 Januari 2016.
Baca Selengkapnya