TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak telah mengerek harga produk makanan dan minuman. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (Gapmmi), Franky Sibarani, mengatakan harga produk makanan dan minuman mengalami kenaikan hampir 10 persen. "Hal ini wajar sebagai bentuk antisipasi,“ kata dia kepada Tempo, Rabu 7 Maret 2012.
Kenaikan harga yang lebih tinggi, kata Franky, akan terjadi pada April dan Mei 2012. Karena itu ia pesimistis target pertumbuhan industri sebesar 10 persen bisa tercapai. Alih-alih tumbuh, industri makanan dan minuman menurut Franky bakal turun dari 9,9 persen tahun lalu menjadi 7 persen. “Pertumbuhannya lebih rendah," tuturnya.
Namun hal ini dibantah Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Deddy Muladi. Ia mengatakan industri makanan dan minuman tak rentan terhadap kenaikan harga bahan bakar dan tarif dasar listrik naik. Pasalnya pasar industri ini berkisar di wilayah domestik dan bahan bakunya tersedia di dalam negeri. “Industri makanan tetap memiliki prospek bagus," ujarnya.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan Kementerian Perindustrian, kenaikan bahan bakar sebesar Rp 1.500 atau 33 persen membuat industri makanan tumbuh 0,13 persen. Sedangkan jika kenaikan bahan bakar dilakukan sebesar 44 persen industri ini tumbuh 0,14 persen. “Jadi seharusnya industri tidak perlu menaikkan harga secara berlebihan,” katanya.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
12 Maret 2024
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya