TEMPO.CO, Jakarta - Minat Yawadwipa Group of Companies untuk membeli Bank Mutiara masih menyisakan teka-teki. Angka Rp 6,7 triliun dianggap terlalu berlebihan untuk satu bank bermasalah yang kasus politiknya bahkan belum tuntas. Meski secara teknis rencana Yawadwipa mengakuisisi Bank Mutiara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diperbolehkan, sejumlah dugaan merebak.
Alasan bahwa pembelian ini "murni bisnis" tak cukup meyakinkan khalayak. Ada yang mencurigai campur tangan pemilik lama, ada pula yang mereka-reka dugaan keterlibatan beberapa pengusaha besar. Ada pula yang menaruh syak, jangan-jangan ini pencucian uang.
Penawaran ini mengejutkan. Pengamat perbankan menaksir harga wajar bank bekas milik Robert Tantular itu saat ini Rp 3 triliun hingga Rp 3,5 triliun saja. Tahun lalu LPS mendiskualifikasi sembilan penawar Bank Mutiara karena dianggap tak jelas investor utamanya.
Menurut Chief Operating Officer Yawadwipa Group of Companies, Prasetyo Singgih, sebetulnya perusahaannya mengincar investasi di salah satu dari tiga sektor: keuangan dan perbankan, infrastruktur, serta energi. “Dari keuangan dan perbankan, saat ini yang kami lihat potensial adalah Bank Mutiara,” katanya kepada Tempo, pekan lalu.
Pertumbuhan Mutiara, kata Singgih, dalam tiga tahun ini amat spektakuler. Namun, soal nilai penawarannya, Yawadwipa akan menyebutkan usai uji tuntas non-performing loan dan aset-asetnya. “Kami masih menunggu data lengkap untuk bisa memahami Bank Mutiara,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak ada yang misterius dari rencana perusahaan yang berbasis di Singapura itu. Orang menjadi geger karena, pertama, Yawadwipa baru, dan kedua, nama Bank Mutiara menyita perhatian masyarakat, sehingga pihaknya ikut diramaikan. “Jujur saja, tak hanya Bank Mutiara, ada aset lain yang juga kami lirik.”
Nama Yawadwipa mendadak mencuat ke permukaan. Perusahaan investasi asal Singapura yang baru berdiri pada 9 Januari 2012 itu menyatakan siap membeli Bank Mutiara seharga Rp 6,7 triliun. Angka itu setara dengan dana talangan yang dikucurkan pemerintah melalui LPS kepada bank yang dulunya bernama Century tiga tahun lalu.
BOBBY CHANDRA
Berita terkait
Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel
30 hari lalu
McDonald's menjadi sasaran seruan boikot setelah restoran waralaba di Israel tersebut menawarkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.
Baca SelengkapnyaBekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum
50 hari lalu
Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.
Baca SelengkapnyaPPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi
52 hari lalu
PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.
Baca SelengkapnyaSidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli
26 Januari 2024
Sidang dugaan korupsi akuisisi kontraktor tambang oleh PTBA (PT Bukit Asam Tbk) berlanjut di PN Palembang. Konsultan beberkan rencana akuisisi.
Baca SelengkapnyaPLN Catat Penjualan Listrik di 2023 Tumbuh 5,32 Persen
15 Januari 2024
PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 285,23 terrawatt hour (TWh) atau tumbuh 5,32 persen year on year.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Akuisisi Time Warner oleh AOL, Sejarah Aksi Korporat Terbesar Dunia
10 Januari 2024
Time Warner yang saat itu merupakan rumah bagi Warners, HBO, CNN, TBS, Time Warner Cable, dan majalah Time diakuisisi AOL seharga US $ 182 miliar.
Baca SelengkapnyaTerkini: Profil Budi Waseso yang Sekarang Jadi Komisaris Utama SIG, Prajogo Pangestu Masih Orang Terkaya Indonesia
6 Desember 2023
Mantan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG.
Baca SelengkapnyaTerkini: Erick Thohir Buka Suara soal Kabar Terbaru Vale, Kominfo Dapat Opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK
5 Desember 2023
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal kabar terbaru soal divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (IDX: INCO).
Baca SelengkapnyaKartu Kredit Standard Chartered Bank Bakal Dialihkan ke Bank Danamon Pekan Ini
5 Desember 2023
Bank Danamon Indonesia akan merampungkan akuisisi bisnis ritel Standard Chartered Bank Indonesia pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaTikTok Dikabarkan Bakal Merger dengan GoTo, Ini Respons Menteri Teten
24 November 2023
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menanggapi soal kabar merger TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia.
Baca Selengkapnya