Indonesia-Eropa Jajaki Kerja Sama Perdagangan

Reporter

Editor

Senin, 27 Februari 2012 11:57 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disambut oleh Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso di Brussel, Senin (14/12). Pertemuan ini akan membicarakan sejumlah isu tentang hubungan Indonesia dan Uni Eropa. REUTERS/Thierry Roge

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menjajaki kerja sama hubungan dagang dan investasi. Saat ini kedua pihak tengah merundingkan butir-butir Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/ CEPA).

Menurut Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Airlangga Hartarto, CEPA akan memfasilitasi perdagangan dan investasi serta meningkatkan kapasitas pembangunan perusahaan di kedua negara. Kesepakatan ini bersifat komprehensif, tidak seperti Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang tak memperhatikan kepentingan industri dalam negeri. "Ini yang membedakan CEPA dengan FTA,” kata dia usai bertemu dengan delegasi Uni Eropa di Graha CIMB Niaga, Senin 27 Februari 2012.

Airlangga menilai kerja sama dengan Uni Eropa jauh lebih menguntungkan dibanding dengan Cina. Pasalnya sosialisasi ASEAN-China Free Trade Agreement atau ACFTA sangat rendah. "Tiba-tiba dilaksanakan. Kalau CEPA didahului sosialisasi, baru negosiasi," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, mengatakan sosialisasi rencana kerja sama perdagangan ini akan dilakukan 6 bulan dari sekarang. Negosiasi akan dilakukan dalam 3 tahun. Menurut dia, beberapa hal yang menjadi perhatian kedua negara yakni standar produk, komoditas unggulan masing-masing negara, serta masalah lingkungan seperti pembalakan hutan secara liar dan limbah.

Sepanjang 2011 nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 32 miliar. Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 8 miliar. Sedangkan investasi baru dari Eropa mencapai US$ 2,2 miliar. "Uni Eropa menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia, tapi bagi Eropa investasi di Indonesia hanya 2 persen dari modal mereka di Asia,” kata Sofjan.

Sementara itu Direktur Operasional External Action Service Uni Eropa, David O'Sullivan, mengatakan ada tiga kontribusi Eropa-Indonesia, yakni peningkatan investasi, penciptaan kondisi untuk meningkatkan perdagangan, serta peningkatan kapasitas. “Bagi Eropa, Indonesia sangat penting karena memiliki potensi besar dan ekonomi yang aktif," ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

8 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

9 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

5 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

6 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya