TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah hari ini, 21 Februari 2012, berencana kembali melakukan lelang Surat Utang Negara dengan target indikatif Rp 8 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2012.
Pemerintah terlihat menggenjot pencarian dana untuk membiayai defisit anggaran di semester pertama tahun ini sebagai antisipasi terjadi sesuatu di semester kedua di tengah melambatnya perekonomian global akibat krisis Eropa.
Dalam lelang dua kali sebelumnya, minat investor terhadap obligasi pemerintah sangat besar. Penawaran yang masuk masing-masing mencapai Rp 50,13 triliun (26 Januari 2012) dan Rp 42,38 triliun (7 Februari 2012).
Imbal hasil yang masih tinggi, harga obligasi yang belum terlalu mahal, serta masuknya Indonesia ke level layak investasi menjadi daya tarik para investor.
Lelang SUN hari ini dengan nilai nominal Rp 1 juta terbagi dalam lima seri:
1. Seri SPN 03120522, pembayaran bunga secara diskonto, jatuh tempo 22 Mei 2012.
2. Seri SPN12130208, pembayaran bunga diskonto, jatuh tempo 8 Februari 2013.
3. Seri FR0061, tingkat suku bunga tetap 7 persen, jatuh tempo 15 Mei 2022.
4. Seri FR0058, tingkat suku bunga tetap 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Juni 2032.
5. Seri FR0062, dengan tingkat suku bunga tetap 6,375 persen, jatuh tempo 15 April 2042.
Sumber: DMO.OR.ID | VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
38 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya