TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BBPN) Syafruddin Temenggung mengaku belum menerima konfirmasi tertulis dari pihak kepolisian soal kasus 502. Beberapa pemberitaan mengatakan bahwa ada pejabat BPPN yang menjadi tersangka dalam penyelewengan di rekening milik negara ini. "Kami belum menerima konfirmasi tertulis bahwa kawan-kawan saya dijadikan tersangka. Saya kira beluma ada," katanya dalam jumpa pers di gedung BPPN, Jakarta, Senin (5/1).Dalam kajian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 1998 sampai 2001, diduga ada penyalahgunaan rekening 502 yang mengalir ke Bank Indonesia sebesar Rp 17,762 triliun dan ke BPPN sebesar Rp 4 triliun. "Memang ada indikasi dan kami sudah menyampaikan secara tertulis dan disampaikan ke DPR. Harapan kami ini bisa dicek ulang," katanya.BPPN, kata Syarifuddin, turut serta melengkapi data yang menjadi temuan yang diminta oleh DPR ini. "Posisi BPPN tidak defensif," katanya. Menurutnya, beberapa temuan BPK ini sudah dibantah dan senilai Rp 201 miliar masih dalam tahap penyelidikan BPPN lebih lanjut. Yandi M.R. - Tempo News Room
Berita terkait
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember
2 menit lalu
Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Thomas 2024: Indonesia ke Semifinal Usai Tekuk Korea Selatan 3-1, Fajar / Daniel Jadi Penentu
4 menit lalu
Ganda putra Fajar / Daniel mengalahkan wakil Korea Selatan Ki / Kim lewat dua game langsung di perempat final Piala Thomas 2024.
Baca SelengkapnyaTips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan
4 menit lalu
Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.
Baca SelengkapnyaOmbudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024
4 menit lalu
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..
Baca SelengkapnyaStarlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman
18 menit lalu
Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
25 menit lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaSaran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas
26 menit lalu
Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.
Baca SelengkapnyaIni Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal
27 menit lalu
Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.
Baca SelengkapnyaRespons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024
27 menit lalu
Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTimnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa
32 menit lalu
Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.
Baca SelengkapnyaRekomendasi
Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN
7 jam lalu
