TEMPO.CO, Stockholm - Pabrikan mobil asal Swedia, Saab Automobile, dikabarkan telah menjaring beberapa investor potensial untuk mendanai mereka setelah dinyatakan bangkrut akhir tahun lalu. Beberapa investor, di antaranya berasal dari Asia, disebut-sebut tengah melakukan pembicaraan intensif mengenai masalah ini.
Seperti dikutip dari Reuters, seorang sumber mengatakan manajemen Saab tengah menggelar pembicaraan mengenai investasi dengan Zhejiang Youngman Lotus Automobile. Pekan depan investor asal Cina itu kemungkinan akan mengajukan penawaran resmi mereka untuk Saab.
Namun di saat yang bersamaan ada beberapa investor yang lain yang kemungkinan akan deal dengan Saab seperti perusahaan keuangan Brightwell Holding asal Turki, Mahindra asal India, serta Dagens Industri Swedia.
Kurator pailit Saab, Hans Bergvist, membenarkan bahwa saat ini ada beberapa investor yang tengah menjajaki langkah serius untuk menanamkan modal. "Beberapa dari mereka tertarik mengambil seluruh bisnis Saab, dan yang lainnya hanya mau mengambil sebagian," kata dia.
Desember lalu pengadilan kepailitan Swedia memvonis "mati" Saab setelah upaya penyelamatan oleh pemilik semula, Automobile Swedia, gagal. Bisnis Saab terpuruk sejak awal 2010 lantaran penjualannya anjlok. April lalu lini produksi mereka pun ditutup karena pemasok suku cadang tak lagi mengirim bahan baku.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Istaka Karya Pailit, Ini Daftar BUMN Lainnya yang Bangkrut
20 Juli 2022
Selain Istaka Karya, terdapat sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang sudah lama tidak beroperasi dan dinyatakan pailit atau bangkrut.
Baca SelengkapnyaBUMN Istaka Karya Dinyatakan Pailit, Arti Perusahaan Pailit?
20 Juli 2022
Seorang debitur memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit hanya apabila debitur telah dalam keadaan insolven.
Baca SelengkapnyaAvianca, Maskapai Penerbangan Berumur Satu Abad Terancam Bangkrut
12 Mei 2020
Maskapai penerbangan Avianca mengalami kesulitan keuangan karena terdampak wabah corona.
Baca SelengkapnyaBos Virgin Atlantic Minta Bailout Rp 9,6 T untuk Cegah Bangkrut
21 April 2020
Bos Virgin Atlantic, Sir Richard Branson meminta bailout dari pemerintah Inggris Rp 9,6 triliun agar tidak bangkrut akibat wabah Corona.
Baca SelengkapnyaNorton Motorcycles Alami Krisis Keuangan, Ini Penyebabnya
31 Januari 2020
Norton Motorcycles sedang mencari kucuran dana baru setelah mengalami kesulitan keuangan. Mereka berupaya menerbitkan saham untuk mencari pasokan uang
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut Terancam Bangkrut, Bulog: Bisa Iya, Bisa Tidak
3 Desember 2019
Data Kemenkeu menyebutkan z-score Bulog berada pada zona distress alias lampu merah, dengan nilai 0,93.
Baca SelengkapnyaDiberitakan Bangkrut, Bank Mandiri Laporkan Media Online ke Polda
15 Agustus 2019
Dalam berita yang dimuat oleh FNN.co.id, disebutkan Bank Mandiri baru saja mengalami serangan cyber hingga mengalami kerugian sebesar Rp 9 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Bantah Isu Serangan Siber dan Kebangkrutan, Ada Apa?
14 Agustus 2019
Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas, membantah isu bahwa perusahaannya mengalami kebangkrutan dan terkena serangan siber.
Baca SelengkapnyaBantah Bangkrut, PT Pos Indonesia: Tak Ada Aset yang Diagunkan
22 Juli 2019
PT Pos Indonesia (Persero) membantah sedang dalam kondisi bangkrut atau pailit.
Baca SelengkapnyaProdusen Baja Terbesar Kedua di Inggris Terancam Bangkrut
21 Mei 2019
British Steel, produsen baja terbesar kedua di Inggris, berada di ambang keambrukan.
Baca Selengkapnya