TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menargetkan Rp 5 triliun dari hasil penjualan perusahaan pada 2004. "Saya kira bayangan sudah ada setengahnya lah. Setengahnya lagi mungkin harus putar otak dalam waktu satu bulan," kata Kepala BPPN, Syafruddin Temenggung dalam jumpa pers di gedung BPPN, Jakarta, Rabu (31/12). Sumber penjualan ini, kata Syaf, terdiri dari Program Penjualan Aset Kredit, Program Penjualan Aset Properti, serta restrukturisasi perbankan. Sejak berdiri hingga 2001, jumlah aset kredit yang terselesaikan mencapai 20 persen, pada 2002, 70 persen. Saat ini BPPN telah menyelesaikan aset sekitar 87 persen dan diperkirakan sekitar 95 persen sampai akhir masa kerja BPPN.Menurut Syaf, penjualan 52,05 persen saham Lippo Bank masih berlangsung dan transaksinya diharapkan akan selesai pada pertengahan Februari 2004. Selain itu, rencana divestasi 71 persen saham Permata Bank masih terus dipersiapkan sambil menunggu persetujuan DPR pada 2004 nanti.Beberapa waktu lalu, BPPN menyetorkan Rp 26,1 triliun kepada kas negara. Ini berarti BBPN telah mampu memenuhi target yang ditetapkan undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan tahun 2003. "Pencapaian kita sampai 2003, baik dan keadaan ekonomi di Indonesia juga membaik," katanya. Sejak 1999 sampai akhir 2003, BPPN telah memberikan dana melalui APBN atau non APBN sekitar Rp 163,257. Sesuai amanat sidang kabinet 17 November 2003, BPPN harus mengakhiri masa kerjanya yang lima tahun pada 27 Februari 2004. Yandi MR - Tempo News Room
Berita terkait
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional alias ISS
4 menit lalu
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional alias ISS
Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan ilmiah.