Menguat 45 Poin, Rupiah Dekati 9.100 Per Dolar AS  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 17:16 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tumbuhnya ekonomi Cina melebihi perkiraan analis memberikan optimisme bagi investor bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia masih bisa menjadi lokomotif perekonomian global di tengah melambatnya ekonomi Eropa. Ekonomi Cina yang masih tumbuh 8,9 persen di triwulan ke empat lalu mengindikasikan bahwa perekonomian global tidak seburuk perkiraan analis sebelumnya akibat dampak krisis utang di Eropa.

Terapresiasinya euro kembali di atas US$ 1,27 dan menguatnya bursa dan mata uang Asia membatasi superior dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk kembali menguat hingga mendekat ke level 9.100 per dolar AS.

Dalam transaksi pasar uang hari ini, Selasa, 17 Januari 2012, nilai tukar rupiah ditutup menguat 25 poin (0,27 persen) ke level 9.113 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, menjelaskan positifnya data ekonomi Cina mampu memicu penguatan mata uang Asia termasuk rupiah. Sempat melemah hingga ke level 9.200 per dolar AS, akhirnya rupiah berhasil ditutup menguat.

Berhasilnya lelang obligasi Prancis kemarin membuat euro berhasil pulih dan kembali berada di US$ 1,27. Namun penguatan ini sifatnya hanya sementara karena pertumbuhan data ekonomi Cina. Namun untuk jangka panjang masih penuh ketidakpastian. “Sebab masalah Eropa sampai saat ini belum ada penyelesaian,” tutur Tonny.

Hingga sore ini, pukul 17.30 WIB, mata uang euro ditransaksikan di level US$ 1,2791, yang berarti menguat 0,124 poin (0,98 persen). Yen Jepang juga menguat 0,1725 poin (0,22 persen) menjadi 76,61 per dolar AS, sehingga indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,691 poin (0,85 persen) ke level 80,824.

Terdepresiasinya dolar AS terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah dan mata uang Asia lainnya menguat. Dolar Singapura menguat 0,7 persen menjadi 1,2825 per dolar AS, won Korea Selatan menguat 0,82 persen menjadi 1.145,4, peso Filipina terapresiasi 0,58 persen ke 43,6075. Baht Thailand menguat 0,22 persen ke 31,8, ringgit Malaysia naik 0,43 persen menjadi 3,1253, serta yuan Cina juga terapresiasi 0,04 persen menjadi 6,3141 per dolar AS.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

18 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

7 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya