Dolar Keok, Rupiah Berpotensi Menguat

Reporter

Editor

Rabu, 21 Desember 2011 07:48 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data – data ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS) membuat para pelaku pasar kembali memburu aset – aset yang dianggap berisko. Hal ini membuat dolar AS melemah terhadap mata uang utama dunia.

Mata uang euro berhasil menguat ke level US$ 1,31, poundsterling juga menguat kembali ke level US$ 1,56. Sehingga indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,368 (0,46 persen) menjadi 79,882. Dengan terdepresiasinya dolar AS membuka ruang bagi rupiah untuk menguat hingga ke level 9.000 per dolar AS hari ini.

Dalam beberapa pekan terakhir tren pergerakan rupiah tertekan di sesi pagi dan cenderung menguat menjelang pasar tutup. Konsistensi Bank Indonesia (BI) menjaga pergerakan rupiah dipasar membuat mata uang lokal membuat rupiah mampu ditutup dibawah level 9.100 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah dalam transaksikan hari ini, Selasa, 12 Desember 2012, ditutup kembali melemah 12 poin (0,13 persen) menjadi 9.080 per dolar AS. Rupiah sempat terdepresiasi hingga menyentuh level 9.190 per dolar AS di sesi pagi, namun mampu berbalik arah sehingga mata uang lokal tidak melemah terlalu dalam.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Invetindo Futures, Apelles R.T Kawengian, mengemukakan, kecenderungan terapresiasinya rupiah disore hari mengindikasikan bahwa pasar sangat menginginkan rupiah menguat. Akan tetapi, masih tingginya kekhawatiran terhadap masalah krisis Eropa membuat pergerakan rupiah masih tertahan.

Pelambatan ekonomi Eropa dan meningkatnya kecemasan investor atas meninggalnya pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il bisa memanaskan suhu geopolitik di Semenanjung Eropa membuat mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, dan tidak terkecuali dengan rupiah.

Pergerakan rupiah sebenarnya bisa dibilang mampu bertahan, ditengah terdepresiasinya mata uang Asia lainnya dalam beberapa pekan terakhir. “Meskipun sempat tertekan hingga di 9.200 per dolar AS, namun rupiah mampu berbalik menguat menjelang pasar tutup,” kata Apelles.

Pergerakan euro terhadap dolar masih akan mempengaruhi rupiah. Bila euro kembali tertekan dan data – data ekonomi AS kembali positif akan menguntungkan bagi dolar sehingga rupiah bisa kembali melemah.

Hari ini Appeles memprediksikan rupiah akan ditransaksikan dalam rentang 9.030 – 9.080 per dolar AS. Dilihat dari sisi teknikal, ada kecenderungan rupiah untuk menguat. “Masih adanya permintaan dolar AS untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun bisa menjadi penghambat apresiasi rupiah,” papar Apelles.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya