TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk akan memulai produksi 18 sumur minyak di Libya pada 2015. "Tahun depan kami mulai bangun fasilitasnya," kata Direktur Utama Medco, Lukman Mahfudz, dalam paparan publik di Gedung The Energy, Kamis, 15 Desember 2011.
Di Libya, Medco menggarap sebanyak 18 sumur minyak. Menurut Lukman, sejak melakukan ekplorasi pada 2005, tingkat keberhasilan penggarapan sumur-sumur itu mencapai 90 persen. "Cadangan baru berhasil ditemukan," ujarnya.
Untuk menggarap proyek itu, Lukman mengatakan Medco akan mengeluarkan dana USD 800 juta. Sebanyak 25 persen dipenuhi kas internal, 25 persen dari mitra usaha dan sisanya dari pemerintah Libya.
Sembari menunggu fasilitas di Libya selesai, Medco akan mengebor 29 sumur di Indonesia, 30 sumur di Oman, dan dua di Amerika Serikat mulai tahun depan.
Lukman mengatakan tahun depan perseroan menargetkan laju produksi 57 juta barrel, setara minyak (MBOE) per hari, dengan total penambahan cadangan minyak dan gas sekitar 100 MBOE.
Tahun depan, Medco telah menyediakan belanja modal hingga USD 356 juta. Sementara biaya operasional mencapai USD 818 juta. Akhir September, kas perseroan mencapai US$ 497.8 juta.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif
21 Juli 2022
SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.
Baca SelengkapnyaArus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen
25 April 2022
BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKrisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu
24 Oktober 2021
Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil
Baca SelengkapnyaJoe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas
22 Januari 2021
Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.
Baca Selengkapnya