TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasar bereaksi positif akhir pekan lalu setelah para pemimpin negara Eropa berhasil mencapai kesepakatan untuk meningkatkan ikatan perekonomian di zona Eropa. Rencana tambahan dana 200 miliar euro (US$ 268 miliar) untuk menghentikan meluasnya krisis utang kawasan mampu mendorong penguatan euro terhadap dolar Amerika Serikat.
Terapresiasinya euro terhadap dolar AS membuat tekanan rupiah juga akan mereda, sehingga membuka ruang bagi mata uang lokal untuk menembus di bawah level 9.000 per dolar AS.
Upaya menjaga rupiah agar tidak melemah terlalu tajam sepanjang bulan lalu telah menggerus cadangan devisa Bank Indonesia sebesar US$ 2,6 miliar (2,32 persen) menjadi US$ 111,32 miliar. “Jumlah ini masih cukup aman untuk membayar utang luar negeri maupun membiayai impor barang hingga enam bulan ke depan,” ujar Apressyanti Senthautri, analis treasury dari Bank BNI. Sebab, ambang batas aman cadangan devisa adalah dapat membiayai impor tiga bulan ke depan.
Apressyanti memprediksi rupiah minggu ini akan ditransaksikan dengan kisaran yang cukup lebar, dari 8.900 hingga 9.300 per dolar AS.
Akhir pekan lalu nilai tukar rupiah ditutup pada level 9.050 per dolar AS, yang berarti melemah tipis 25 poin (0,28 persen) dari posisi pekan sebelumnya pada 9.025 per dolar AS. Masih tingginya ketidakpastian terhadap masalah krisis Eropa dan tingginya permintaan dolar AS di pasar membuat rupiah belum mampu keluar dari tekanan.
Dipertahankannya suku bunga BI Rate pada level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur BI pekan lalu mampu meredakan kekhawatiran pasar, karena imbal hasil investasi dalam mata uang rupiah tetap menarik. “Meskipun tren penurunan suku bunga masih tetap terbuka di triwulan pertama tahun depan,” ia memaparkan.
PDAT/VIVA B KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
8 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
12 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
12 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya