TEMPO Interaktif, Sydney — Bursa Asia siang ini melemah dipimpin oleh perusahaan yang berorientasi ekspor. Ketidakpastian baru terkait pergantian Perdana Menteri Yunani membuat para investor bersikap hati-hati sehingga bursa regional bergerak datar.
Indeks Nikkei 225 siang ini turun 0,44 persen, indeks ASX 200 turun 0,56 persen, serta indeks Kospi juga merosot 0,34 persen.
Kekhawatiran krisis Eropa masih mendominasi perhatian para pemodal di bursa selama pekan lalu. Dimulai dari rencana referendum Yunani untuk mendapatkan bantuan yang kemudian dibatalkan dan kini rencana pengunduran diri George Papandreou kembali menjadi perhatian utama investor.
Partai politik utama Yunani Minggu malam sepakat untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional baru, di mana Perdana Menteri Yunani George Papandreou akan menyerahkan kekuasaan kepada pemimpin baru yang diharapkan bisa diumumkan pada hari Senin waktu setempat.
Tugas pertama dari pemerintah koalisi baru ini adalah paket bantuan dari para pemimpin Eropa, yang telah disetujui oleh para pemimpin Eropa bulan Oktober kemarin dan mendapat persetujuan dari parlemen.
Ahli strategi dari Barclays Capital mengatakan pengunduran diri Perdana Menteri Papandreou sesuai harapan pasar. "Yang lebih penting bagi pasar dalam jangka pendek adalah hasil relatif yang mengecewakan dari Konferensi Tingkat Tinggi dari kelompok G-20 serta kurangnya kemajuan dari fasilitas pengaman Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF),” paparnya.
Beberapa saham eksportir Asia turun di perdagangan Tokyo, Nissan Motor Ci turun 2,31 persen, Fuji Film Holding Corp melemah 1,66 persen, dan Casio Computer Co juga terkoreksi 5,56 persen.
Saham teknologi Jepang juga melemah, saham Toshiba Corp turun 1,39 persen, Elpida Memory Inc merosot 4,27 persen, serta NEC Corp terkoreksi 2,31 persen. Dan saham Samsung Electronic juga turun 1,2 persen di pasar Seoul.
MARKETWATCH | VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
4 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
41 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya