Pemerintah Harus Ikut Tentukan Harga Susu  

Reporter

Editor

Kamis, 29 September 2011 15:32 WIB

Petugas mengangkut susu sapi segar dari peternak di Koperasi Peternak Susu Bandung Utara, Jawa Barat, Minggu (10/4). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Persusuan Nasional meminta Kementerian Pertanian turun tangan ikut menetapkan harga susu peternak yang dibeli oleh Industri Pengolahan Susu (IPS). Sebab selama ini harga susu peternak dihargai terlalu rendah oleh IPS.

Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana mengatakan harga pembelian susu di tingkat peternak selama ini ditentukan oleh Industri Pengelolaan Susu (IPS). Harganya dipatok sebesar Rp 2.700 per liter, dengan alasan kualitas susu rendah karena mengandung bakteri di atas ketentuan Standar Nasional Indonesia.

“Peternak tidak bisa negosiasi soal penetapan harga itu karena tidak ada fasilitasnya,” kata Teguh dalam konferensi persnya di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis 29 September 2011.

Dia melanjutkan, dengan harga jual Rp 2.700 per liter, peternak belum bisa untung. Sebab biaya produksi yang harus dikeluarkan peternak saja mencapai Rp 4.200 per liter. Tingginya biaya produksi susu ini juga disebabkan oleh mahalnya biaya pakan sapi perah.

Harga pakan sapi perah sebesar Rp 2.500 per kilogram. Harga tersebut dinilai terlalu mahal, padahal harga yang wajar menurut peternak sebesar Rp 1.500 per kilogram. Akibat tingginya biaya pakan ini peternak menginginkan harga jual susu ke IPS sebesar Rp 4.500 per liter.

Teguh menambahkan kualitas susu peternak tidak bisa bagus karena tidak ada fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Padahal seharusnya pemerintah memberikan fasilitas pendukung kepada peternak seperti alat pemerah, mesin pendingin, dan laboratorium uji TPC (bakteri dalam susu).

Sementara itu anggota Komisi Pertanian DPR, Viva Yoga, mengakui pemerintah kurang serius melakukan perlindungan dan pemberdayaan terhadap peternak sapi perah. Pemerintah hanya berfokus pada program swasembada daging pada 2014.

Dia menjelaskan anggaran Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian tahun 2011 sebesar Rp 2,25 triliun dan masih mendapatkan alokasi APBN-P sebesar Rp 80 miliar. Penyerapan anggaran tersebut hingga September masih rendah, yaitu 20,89 persen atau sebesar Rp 468 miliar.

Meski begitu, alokasi anggaran tersebut kurang tertuju pada peternak sapi perah. Seharusnya, kata dia, pemerintah memberikan subsidi pakan untuk peternak. Karena kualitas susu sapi perah sangat bergantung pada kandungan makanan dan air.

“Selama ini pemerintah juga tidak mampu menyediakan peralatan modern seperti mesin pemerah sapi yang menjamin susu tetap higienis, sehingga harga jual peternak tinggi,” ujarnya.

ROSALINA


Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

15 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

3 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya