Kebijakan Energi Indonesia Diganjal Kalangan Tertentu

Reporter

Editor

Minggu, 18 September 2011 15:14 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menyatakan salah satu faktor yang membuat pembangunan infrastruktur energi terhambat adalah subsidi untuk energi yang selalu membengkak dari perhitungan semula.

"Saat penetapan subsidi bahan bakar minyak dan listrik, selalu membengkak dan selalu direvisi dari jumlah semula sehingga menghambat kemampuan negara membiayai infrastruktur yang lebih strategis bagi bangsa," ujar Darwin, dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Ahad, 18 September 2011.

Padahal investasi infrastruktur energi sangat penting untuk menghasilkan energi yang lebih ekonomis, terjangkau, dan berkelanjutan. Darwin menegaskan subsidi memang hak yang harus dijamin dan diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Namun dalam hal ini hanya bagi masyarakat yang kurang mampu.

Masalahnya, kelompok masyarakat yang berdaya beli rendah masih sangat banyak. Dari sisi jumlah tenaga kerja informal saja, saat ini masih mencapai 67 persen dari total pekerja yang ada di Indonesia.

Darwin mendorong agar pemerintah dan perusahaan-perusahaan mau memberdayakan para pekerja informal tersebut untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat. "Kita harus gencar buat program terobosan," ujarnya.

Salah satu caranya adalah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti mineral, batu bara, maupun minyak dan gas, terjun langsung dalam meningkatkan sumber daya manusia dan tenaga kerja di sekitar daerah tambang mereka.

Dia juga meminta para pengusaha di sektor mineral, batu bara, dan migas, lebih berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan. "Kita juga perlu menelaah ulang dan meningkatkan serta menajamkan strategi dalam APBN agar tidak terpaku dalam peningkatan pajak dan pembiayaan subsidi saja," ucap Menteri.

Selama infrastruktur kurang memadai dan tidak dikembangkan, Darwin yakin selama itu pula beban subsidi energi negara akan terus membengkak. Kementerian ESDM, katanya, telah memiliki program-program di sektor tersebut.

Namun sayang, upaya tersebut masih sering diganjal oleh kalangan tertentu yang memiliki kepentingan dalam bisnis bahan bakar minyak. "Ada yang tidak suka kita punya kilang lebih banyak, tidak senang gas menggantikan BBM dalam pembangkit listrik dan transportasi kita," ujar dia.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Konversi BBM ke Gas, Kementrian Perindustrian Pusing

5 Oktober 2015

Konversi BBM ke Gas, Kementrian Perindustrian Pusing

Pemerintah tengah menggenjot konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) pada industri galangan kapal untuk menurunkan konsumsi BBM.

Baca Selengkapnya

Tahun Depan, Kapal Merak-Bakauheni Bakal Pakai BBG

3 September 2015

Tahun Depan, Kapal Merak-Bakauheni Bakal Pakai BBG

Pemakaian gas bisa mengurangi impor solar yang selama ini memakan biaya operasi hingga 58 persen.

Baca Selengkapnya

Mendesak, Konversi Minyak ke Gas Bumi  

12 Juni 2014

Mendesak, Konversi Minyak ke Gas Bumi  

Dihitung dari aspek mana pun, gas bumi akan jauh lebih murah dibanding minyak bumi.

Baca Selengkapnya

Anggaran Telat Cair, Proyek Converter Kit Batal  

9 Juni 2014

Anggaran Telat Cair, Proyek Converter Kit Batal  

Selain karena anggaran yang telat turun, proyek converter kit batal juga karena keterbatasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru dibangun.

Baca Selengkapnya

Juli, PGN Operasikan FSRU Lampung  

10 Mei 2014

Juli, PGN Operasikan FSRU Lampung  

Perusahaan menggelontorkan dana hingga US$ 250 juta atau setara dengan Rp 2,88 triliun untuk berinvestasi dalam FSRU kedua di Indonesia ini.

Baca Selengkapnya

TNI AD Kembangkan Konversi BBM ke Gas

7 April 2014

TNI AD Kembangkan Konversi BBM ke Gas

TNI AD dan Universitas Surya mengembangkan konverter BBM ke BBG untuk sepeda motor dinas prajurit.

Baca Selengkapnya

SPBG Keliling Segera Beroperasi di Surabaya  

21 Februari 2014

SPBG Keliling Segera Beroperasi di Surabaya  

"Selain berkeliling, MRU ini juga bisa nongkrong di tempat-tepat tertentu."

Baca Selengkapnya

Pertamina: PGN yang Hambat Konversi BBG  

26 Desember 2013

Pertamina: PGN yang Hambat Konversi BBG  

Pertamina berharap bisa mengakses langsung pasokan gas dari jaringan pipa PGN. Tapi PGN malah menawarkan dispenser BBG ke SPBU Pertamina.

Baca Selengkapnya

Konversi Gas Terhambat Penyediaan Konverter

8 Oktober 2013

Konversi Gas Terhambat Penyediaan Konverter

Tahun depan, Kementerian Energi mengalokasikan anggaran Rp 2,1 triliun untuk program konversi BBG.

Baca Selengkapnya

Konversi BBM ke Gas, Pemerintah Sediakan Rp 2,3 T  

29 Juli 2013

Konversi BBM ke Gas, Pemerintah Sediakan Rp 2,3 T  

Konversi BBM ke gas ini akan dilakukan secara maksimal pada tahun depan, dan pada 2015 akan dilanjutkan BUMN.

Baca Selengkapnya