TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) meminta pembelian saham 2,2 persen PT Pukuafu Indah oleh PT Indonesia Masbaga Investama diselidiki. Pasalnya proses pembelian 7 persen saham oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) terhambat karena adanya dugaan permainan pembelian saham ini.
“Saya sudah tunggu lima bulan dan bersabar,” kata Direktur Utama PT Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto, di kantornya, Kamis, 15 September 2011. Dia mempersilakan pemerintah menyelidiki transaksi itu asal proses divestasi 7 persen saham itu jalan terus. ”Masa depan kami jadi tak jelas.”
Masbaga meminjam dana US$ 71,3 juta atau sekitar Rp 641 miliar dari Newmont Ventures Limited (NVL), induk usaha NNT. Saat ini NVL menguasai 49 persen saham NNT. Sebanyak 24 persen saham dimiliki PT Multi Daerah Bersaing (perusahaan patungan Grup Bakrie dan daerah), 17,8 persen oleh PT Pukuafu Indah, 7 persen (akan diambil oleh) pemerintah Indonesia melalui PIP, dan 2,2 persen dimiliki Masbaga.
Menurut Martiono, pembelian saham oleh Masbaga tak terkait dengan kewajiban divestasi saham 51 persen kepada Indonesia. Jika pembelian ini terkatung katung, pemerintah juga yang akan dirugikan. “Kalau kami bagi dividen, sedangkan pembelian 7 persen saham itu belum jelas, maka yang terima deviden pemegang saham lama,” kata dia.
Rencana untuk masuk bursa atau initial public offering (IPO) juga menunggu keputusan pemerintah membeli saham. Martiono membantah jika pembelian itu akan berakibat suara Masbaga jatuh ke tangan pengucur kredit, Newmont Ventures Limited, jika Masbaga ternyata mengalami gagal bayar.
NUR ROCHMI
Berita terkait
Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar
3 November 2016
Medco rampungkan transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar setara Rp33,8 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Sudirman Analisis Akuisisi Medco terhadap Newmont
20 Juli 2016
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan tengah mempelajari kewajiban divestasi saham bagi PT Newmont Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaNewmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T
1 Maret 2016
Peningkatan pembayaran royalti selama 2015 sangat signifikan dibandingkan dengan 2014 lalu.
Baca SelengkapnyaNewmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor
22 Januari 2016
Sesuai dengan manifes, limbah yang diangkut kapal MV Red Rock adalah pelumas bekas dan limbah-limbah bekas pakai lain.
Baca SelengkapnyaPelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont
21 Januari 2016
Rute kapal pengangkut limbah B3 berangkat dari Pelabuhan Newmont di Mataram dengan tujuan Surabaya dan singgah di Kupang.
Baca SelengkapnyaDivestasi, Penawaran Saham Freeport Dinilai Kemahalan
16 Januari 2016
Pemerintah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh atas penawaran divestasi saham Freeport.
Baca SelengkapnyaPerusahaan BUMN Ini Kelola Kontrak Rp 100 Triliun Tahun 2016
10 Desember 2015
PT Waskita Karya (Persero) menargetkan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun pada awal 2016, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.
Baca SelengkapnyaMedco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya
30 November 2015
Pemilik Medco, Arifin Panigoro, dikabarkan ingin membeli 76 persen saham Newmont.
Baca SelengkapnyaSudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu
27 November 2015
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PTNNT calon pemegang saham baru.
Baca SelengkapnyaMartiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru
19 September 2015
Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau.
Baca Selengkapnya