Pengusaha Rokok Dukung Banding Keputusan WTO

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 18:49 WIB

Bagi Hasil Cukai dan Perilaku Merokok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusaha siap mendukung jika pemerintah Indonesia ingin melakukan banding atas keputusan pembatasan peredaran rokok kretek di Amerika Serikat. "Kami sedang mengumpulkan data-data penelitian terdahulu tentang tingkat bahaya rokok kretek dan rokok mentol," kata Kepala Hubungan MAsyarakat Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), Hasan Aony Aziz, ketika dihubungi, Senin, 12 September 2011.

Beberapa penelitian ada yang menyebutkan bahwa sebenarnya rokok putih justru lebih bahaya dibandingkan rokok kretek. Sebab, kandungan pada rokok putih hanya satu unsur. Lebih berbahaya dibandingkan rokok kretek yang terdiri dari berbagai unsur dan membentuk senyawa.

"Jika Amerika menyatakan rokok kretek lebih membuat ketertarikan pada perokok pemula, itu bukan alasan kesehatan," kata dia. Justru, hal itu membuktikan memang rokok Indonesia berhasil menarik konsumen. "Jadi, ini murni masalah dagang, bukan kesehatan," kata Hasan.

Pernyataan Hasan menanggapi keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) tentang pembatasan peredaran rokok kretek Indonesia. Campur tangan WTO dalam kekisruhan perdagangan kedua negara ini dimulai pada Juni 2009. Saat itu, Presiden Barack Obama mengesahkan aturan Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act.

Dengan adanya aturan tersebut, produksi dan penjualan rokok kretek dan rokok beraroma lainnya dilarang di Amerika. Namun peraturan ini telah mengecualikan rokok beraroma mentol. Alasannya, rokok beraroma dianggap lebih berbahaya bagi perokok pemula atau anak muda.

Akibatnya, Indonesia tidak bisa lagi mengekspor rokok kretek ke negara tersebut. Potensi kerugian Indonesia akibat aturan ini mencapai US$ 200 juta per tahun. Sejak aturan berlaku pada 2010, ekspor rokok ke Amerika nihil. "Padahal, jika tidak dilarang, potensi ekspor rokok Indonesia ke seluruh dunia pada 2010 bisa mendekati US$ 500 juta," kata dia.

Indonesia mengajukan sidang panel kepada badan penyelesaian sengketa (dispute settlement body).

WTO lalu menyatakan bahwa aturan itu memang diskriminatif. Tetapi, di lain pihak, organisasi itu menyatakan aturan tersebut memang dibutuhkan karena terbukti mengurangi perokok pemula.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan pemerintah Indonesia akan menempuh jalur hukum terkait dengan pembatasan rokok kretek oleh pemerintah Amerika Serikat. "Pemerintah akan mengajukan banding terhadap sikap diskriminatif dari Amerika Serikat terhadap pelarangan rokok beraroma cengkeh," katanya

Namun, Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami menyatajan pemerintah belum memutuskan langkah terkait hasil panel WTO. "Kami masih mempelajari kemungkinan tersebut (banding)," kata dia.

Lebih lanjut, Hasan mengatakan, hasil kesimpulan WTO yang menyatakan Amerika diskriminatif bisa jadi awal untuk Indonesia mengajukan banding. Tujuannya untuk mendorong pencabutan aturan pembatasan rokok kretek atau meminta Amerika juga melarang peredaran rokok mentol.

EKA UTAMI APRILIA


Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

7 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

6 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya