Blackberry Bisa Dikenakan Pajak Barang Mewah

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 18:37 WIB

Blackberry Gemini

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Perindustrian tetap akan mengusulkan pemberlakuan langkah disinsentif pada produk-produk impor yang mendominasi pasar dalam negeri. Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat langkah tersebut dilakukan untuk kepentingan dalam negeri. "Amerika Serikat saja berani memberlakukan disisentif untuk melindungi kepentingan nasional," katanya Senin 12 September 2011 di Jakarta.

Pemerintah berencana menerapkan Pajak Pertambahan nilai Barang Mewah (PPnBM) atas produk impor. Menurut Hidayat produk-produk impor yang akan dikenai aturan tersebut adalah yang memiliki konsumen besar di pasar Indonesia namun tidak memiliki basis produksi di Indonesia.


Salah satu produk yang diusulkan terkena kebijakan tersebut adalah Blackberry. Produsen solar panel Bosch juga dikabarkan diusulkan terkena kebijakan tersebut. Kedua prinsipal tersebut dianggap hanya menjadikan Indonesia sebagai target pasar tanpa bersedia membangun basis produksi di Indonesia. Bahkan mereka membangun basis produksi di Malaysia walaupun pangsa pasar mereka di Indonesia jauh lebih tinggi dibanging dengan Malaysia.

Menurutnya saat ini pemerintah kembali melakukan pembicaraan dengan sejumlah principal terkait dengan rencana pemberlakuan aturan tersebut. "Saat ini, kami sedang mencari titik persamaan untuk bisa duduk bersama, mereka juga sedang mengkaji keseriusan pemerintah," katanya.

Pro dan kontra rencana tersebut muncul dari sejumlah pihak. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali usulan kebijakan disinsentif tersebut. Alasannya kebijakan tersebut berpotensi berlawanan dengan kesepakatan dagang yang telah diteken Indonesia sendiri. "Seperti rencana pemberlakuan PPnBM pada Blackberry karena Blackberry berencana membangun pabrik di Malaysia, padahal Indonesia dan Malaysia terikat kesepakatan perjanjian di Asean," katanya.

Sehingga jika pemerintah ngotot ingin menerapkan kebijakan tersebut semestinya harus ada renegosiasi posisi kesepakatan di Asean.

Lebih jauh, lanjutnya, semestinya pemerintah menjadikan keputusan pihak Blackberry untuk membangun basis produksi di Malaysia, bukan di Indonesia, sebagai bahan evaluasi diri dan melakukan perbaikan penciptaan iklim investasi yang baik. Saat ini investor enggan masuk ke Indonesia karena iklim investasi di Indonesia masih kurang memadai. Sejumlah persoalan yang dianggap menjadi ganjalan adalah pada UU Ketenagakerjaan dan infrastruktur yang tidak memadai.

"Pemberian PPnBM tidak akan menarik mereka investasi di sini, mestinya selesaikan dulu sumber masalahnya, kalau tidak, investor tak bakalan mau investasi di sini," katanya. Chris juga mengangap pemberlakuan PPnBM itu nanti justru akan memberatkan konsumen di dalam negeri.

Namun Ekonom Indef Didik J Rachbini menyatakan mendukung rencana pemerintah tersebut. Menurutnya pangsa pasar Indonesia yang besar juga merupakan daya tawar bagi investor untuk masuk. Para principal yang telah mengambil keuntungan besar dari pasar di Indonesia harus bisa memberikan timbal balik pada Indonesia. "Kalau mereka tidak memberi kita keuntungan, mereka semestinya dikenakan disisentif, agar adil," katanya.

Didik berpendapat pemberlakuan disinsentif itu tidak melanggar peraturan WTO. "Karena itu kebijakan dalam negeri," ujarnya. Apalagi, lanjutnya praktik serupa juga telah diterapkan atas produk otomotif yang yang diimpor penuh dalam bentuk utuh tanpa melalui proses perakitan di dalam negeri. "Produk itu dikenakan pajak lebih tinggi dibandingkan produk otomotif produksi lokal," ujarnya.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

52 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

53 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya