Bank of America Mulai PHK 40 Ribu Pegawai

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 06:16 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO Interaktif, LOS ANGELES - Bank negara terbesar di Amerika Serikat, Bank of America, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 40 ribu karyawan dari total 300 ribu pegawai yang dimilikinya. PHK paling banyak akan menimpa divisi operasi consumer banking.

Langkah itu dilakukan karena kondisi perekonomian di negara adidaya itu yang terus merosot. Lesunya bisnis perbankan juga telah membuat harga saham Bank of America terpangkas hingga setengahnya sejak pertengahan Januari lalu. Pemangkasan pegawai diharapkan dapat menghemat pengeluaran perusahaan di bank yang memiliki 58 juta nasabah itu.

Para eksekutif bank itu bertemu di kantor pusat mereka di Charlotte, Kamis dan Jumat pekan lalu, untuk menyelesaikan rencana yang telah dibahas selama berbulan-bulan. Presiden Direktur Bank of America Brian Moynihan harus melakukan PHK itu agar perusahaan segera bangkit kembali.

Christopher Whalen, analis bank di Institutional Risk Analytics, mengatakan PHK akan berpengaruh besar terhadap layanan bank itu. "Tingkat layanan konsumen akan menurun," ujarnya. Bank ini, menurut dia, dalam kondisi dilematis antara menutup cabang dan mengurangi jumlah pegawai di cabang-cabang.

Menurut Nancy Bush, analis perbankan dan editor di firma SNL Financial, banyak orang mulai terpikir mengurangi konsumsi kredit yang tidak perlu. "Industri jasa keuangan secara keseluruhan akan menyusut," katanya.

Hal ini diperparah oleh manajemen yang buruk dan lemahnya strategi pertumbuhan. Untuk mengatasi resesi, eksekutif bank itu sejak tahun lalu berusaha melakukan restrukturisasi, dengan merampingkan bisnis consumer banking, termasuk pinjaman rumah, kartu kredit, dan wealth management.

Lesunya perekonomian Amerika akibat utang dan resesi memang membuat bisnis perbankan megap-megap. Otoritas bank sentral Amerika menutup satu bank lagi di Negara Bagian Florida akhir pekan lalu. Maka total bank gagal tahun ini mencapai 71 bank.

Meski demikian, catatan itu dinilai membaik. Pasalnya, dibanding periode sama tahun lalu, regulator perbankan di sana telah melikuidasi 119 bank.

l Washington Post | AP| Nur Rochmi | VIVA B KUSNANDAR

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya