BPPN Kembali Akan Jual 20 Persen Saham BII Senilai Rp. 670 Milyar
Reporter
Editor
Jumat, 12 Desember 2003 17:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kembali akan menjual saham pemerintah di Bank Internasional Indonesia (BII). Kepala BPPN, Syafrudin Temenggung usai menandatangani kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di gedung Kementrian PAN, Jumat (12/12), mengatakan, batas akhir penjualan Senin (15/12) malam. Sementara pengumuman hasil penjualan direncanakan Selasa atau Rabu. “Tanggap 19 Desember uangnya, senilai Rp 670 miliar, akan masuk,” kata Syafruddin pasti. Tender terhadap 20 persen saham BII itu, kata Syaf, bisa diikuti siapa saja. Sebelumnya, BPPN menjual mayoritas saham pemerintah di Bank Internasional Indonesia kepada Konsorsium Sorak dengan nilai Rp 1,9 triliun. Syaf mengatakan, duitnya akan masuk ke Selasa depan (16/12). Mengenai rencana pergantian Direksi BII, Syaf mengatakan, akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (15/12). Agenda rapat ini adalah menerima Konsorsium Sorak sebagai partner strategis dengan 51 persen saham di bank tersebut. “Sekaligus akan dilakukan penyesuaian terhadap Direksi dan Komisaris BII,” jelasnya.Pemilikan 51 persen saham itu memang memungkinkan konsorsium Sorak mengisi jajaran Direksi, Presiden Komisaris atau Komisaris. “Tapi, belum ada pembicaraan soal siapa yang akan menjadi direksi atau komisaris,” katanya. Kemungkinan, namanya baru akan diketahui Selasa (16/12). Yandi M Rofiandi - Tempo News Room
Berita terkait
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar
6 menit lalu
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.