Kisruh Sapi Impor Tak Goyahkan Hubungan Indonesia-Australia

Reporter

Editor

Jumat, 8 Juli 2011 20:04 WIB

Marie Elka Pangestu. TEMPO/ Dasril Roszandi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kisruh hubungan dagang ekspor-impor sapi bakalan (sapi hidup) Indonesia-Australia tak lantas membuat kerjasama kedua negara terhenti. Hubungan bilateral kedua negara akan diperkuat dalam rencana Comprehensif Economic Partnership Agreement (CEPA) yang difokuskan pada sisi investasi.

Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat, 8 Juli 2011. Untuk sektor peternakan, kata Mari Elka, Indonesia menginginkan Australia berinvestasi di dalam negeri. "Kita tak hanya impor daging dan sapinya saja, tapi mereka juga investasi di sini."

Mari Elka berharap, dengan investasi Australia, setidaknya rantai pasokan sapi akan terjamin sehingga bisa menguntungkan dan optimal bagi Indonesia. "Kami juga ingin buah Indonesia dan produk pertanian lain bisa masuk ke Australia. Kita harus berupaya supaya produk kita memenuhi syarat karantina Autralia," ujarnya.

Australia akhirnya membuka keran ekspor sapinya ke Indonesia pada Rabu lalu, setelah ditangguhkan selama sebulan. Kebijakan penundaan ekspor berlaku setelah Australia menganggap sejumlah rumah jagal di Tanah Air melanggar aturan kesejahteraan hewan, yaitu melakukan penyembelihan dengan cara yang dianggap kejam.

Akibat penundaan itu, nilai ekspor sapi Australia anjlok 38 persen pada tahun fiskal yang berakhir Juni 2011. Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Australia. Hampir 60 persen sapi Australia diekspor ke Indonesia. Ekspor ke Indonesia menyumbang pendapatan hingga Aus$ 319 juta tahun lalu.

Selama 2010 total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai US$ 8,3 miliar, atau meningkat dari 2009 sebesar US$ 6,7 miliar. Sedangkan nilai ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$ 4,2 miliar, tak beda jauh dengan nilai impor dari Australia sekitar US$ 4,1 miliar.

Mari menjelaskan, pada 2011 terjadi kecenderungan positif pada perdagangan bilateral kedua negara. Realisasi investasi Australia tercatat US$ 214,2 juta pada 2010 dengan total 95 proyek. Jumlah ini naik dibandingkan dengan 2009 sebesar US$ 134,5 juta dengan 69 proyek.

Indonesia-Australia Ministerial Forum dilangsungkan Oktober tahun ini. Tujuannya, meningkatkan hubungan kedua negara di 12 sektor. Negosiasi untuk CEPA sudah dilakukan satu kali dengan fokus utama di sektor tekstil dan otomotif. "Kesepakatan CEPA tergantung prosesnya. Kalau bisa secepat mungkin. Kalau mau realistis, paling cepat tahun depan," ujar Mari Elka.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, ada 12 sektor penting yang menjadi sasaran kerja sama Australia-Indonesia. Di antaranya, perdagangan, industri, investasi, sains dan teknologi, pertanian, pangan, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.

"Hubungan ekonomi yang terbentuk akan saling menguntungkan. Menteri Luar Negeri Australia juga telah berkomitmen kuat untuk mendukung kerja sama ini," kata Menteri Hatta.

ROSALINA

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

5 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

6 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya