TEMPO Interaktif, Jakarta:Konsorsium Mega Asia, yang dimotori Grup Bakrie, memenangkan tender pembangunan 700 ribu satuan sambungan telepon PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. Namun Konsorsium Mega Asia masih harus menjalani negosiasi tahap akhir dengan manajemen Indosat sebelum akhirnya benar-benar terpilih sebagai pemenang. Seperti diketahui untuk memenuhi target pembangunan 700 ribu satuan sambungan telepon selama tiga tahun di Jabotabek dan Surabaya, Indosat memutuskan membuka tender kerjasama dengan mitra investor dengan pola bagi hasil. Direktur Teknik dan Pengembangan Indosat Witiyasmoro Sih Handayanto di Jakarta, Rabu (13/11) mengatakan jika dalam negosiasi tahap akhir ini Konsorsium gagal memenuhi sejumlah kriteria, maka pilihan selanjutnya akan jatuh ke pemenang ranking kedua yaitu Quantum Pacific Pty Ltd Australia untuk Jabotabek dan PT Abhimata Persada untuk Surabaya dan sekitarnya. Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah selesai, tegas Witiyasmoro. Menurut Witiyasmoro kriteria yang harus dipenuhi calon mitra adalah perencanaan, pemasaran, solusi, dan pembelanjaan modal, yang semuanya ini harus dimasukkan ke dalam rencana bisnis mitra. Dari rencana bisnis baru ketahuan rencana pendapatannya berapa dan bisa ditentukan berapa pembagian hasilnya, ujar dia. Witiyasmoro menambahkan masih terbatasnya pembangunan jaringan telepon tetap Indosat di Jabotabek dan Surabaya karena terbentur kendala masih adanya mitra kerjasama operasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di wilayah lainnya. Seperti PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia di Jawa Tengah, PT Aria West International di Jawa Barat dan Bukaka-Singtel di Kalimantan. Biaya investasi yang dibutuhkan persatu sambungan telepon, kata Witiyasmoro, diperkirakan akan sama dengan biaya yang dibutuhkan Telkom yaitu sebesar US$ 300. Sedangkan teknologi yang digunakan adalah teknologi nirkabel Code Division Multiple Access 20001-X. Berbicara mengenai perkembangan pemasaran telepon tetap Indosat, Direktur Niaga Hasnul Suhaimi menyebutkan sejak dibukanya duopoli sektor telekomunikasi Agustus silam, Indosat sudah berhasil menjual sebanyak 1500 satuan sambungan telepon di Jakarta dan Surabaya. Menjual telepon tetap tidak semudah menjual seluler. Angka ini sudah cukup baik, ujarnya. Indosat hanya menganggarkan antara 10 sampai 20 persen dari US$ 350 juta (Rp 3,15 triliun) pembelanjaan modalnya di tahun 2003 untuk pengembangan jaringan telepon tetap. Sementara sisanya digunakan untuk mengembangkan jaringan telepon seluler. Ucok Ritonga --- Tempo News Room
Berita terkait
Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi
28 menit lalu
Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi
Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.