TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah harus memperhatikan kelompok hampir miskin yang hanya sedikit di atas garis kemiskinan (near poor). “Karena yang paling banyak justru ada pada near poor,” ujar Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat Bambang Widianto kemarin.
Mantan Deputi Kepala Bappenas itu menilai program pemberantasan kemiskinan tak akan efektif jika tak menyentuh kelompok near poor. Ia mencontohkan, pada 2010, sebanyak 13,5 juta penduduk Indonesia keluar dari garis kemiskinan.
Namun angka itu menjadi tak terlalu berarti karena, pada saat yang sama, sebanyak 12 juta penduduk lainnya kembali masuk ke garis kemiskinan. “Pemerintah harus melihat juga berapa banyak penduduk yang kembali menjadi miskin,” dia menegaskan.
Menanggapi menurunnya angka kemiskinan 2011, yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, Bambang menilai batas garis kemiskinan cenderung berubah setiap tahunnya. Agar angka tersebut menjadi semakin rendah, Bambang menjelaskan, pemerintah harus meningkatkan program jaminan sosial.
Program jaminan sosial yang ditujukan kepada masyarakat near poor ini dinilai dapat membantu mencegah meningkatnya angka kemiskinan pada tahun-tahun mendatang. Misalnya, berupa bantuan bidang pendidikan dan kesehatan.
BPS merilis angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2011 menurun sebesar 12,49 persen. Pada 2010, tercatat jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 31,02 juta orang, sedangkan pada 2011 turun menjadi 30,02 juta orang.
Garis kemiskinan per Maret 2011 adalah Rp 233.740 per kapita per bulan. Sedangkan penduduk near poor ukurannya sekitar 1,2 kali garis kemiskinan atau Rp 280.488 per kapita per bulan. Jumlah mereka mencapai 60 juta penduduk.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar
2 hari lalu
PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.
Baca Selengkapnya10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita
9 hari lalu
Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?
13 hari lalu
Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal
15 hari lalu
Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju
Baca SelengkapnyaMuhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR
30 hari lalu
Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin
30 hari lalu
Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.
Baca SelengkapnyaJepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo
41 hari lalu
Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo
Baca SelengkapnyaKenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan
5 Maret 2024
Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..
5 Maret 2024
Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPutin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia
1 Maret 2024
Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.
Baca Selengkapnya