Faktor Ini Bikin Mulus Perdagangan Antarnegara

Reporter

Editor

Kamis, 30 Juni 2011 16:34 WIB

Gedung HSBC di London. AP Photo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelaku bisnis perdagangan internasional cukup optimistis terhadap prospek perdagangan antarnegara. Keyakinan tersebut muncul di tengah berbagai tantangan ekonomi, seperti inflasi dan pemberlakuan perdagangan bebas di sejumlah kawasan.

Mengutip HSBC Trade Confidence Index yang dirilis April lalu, Head of Trade HSBC Indonesia Nirmala Salli mengatakan, volume perdagangan selama 6 bulan ke depan masih terus bertumbuh. Begitu pula dengan kebutuhan dan akses pembiayaan perdagangan.

"Namun, kurangnya informasi mengenai regulasi, perkembangan pasar, dan seluk-beluk bisnis perdagangan internasional, masih menjadi penghalang utama bagi pelaku bisnis untuk berkembang ke luar negeri," kata Nurmala dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu, 30 Juni 2011.

Direktur Pengembangan Sucofindo, Hadrian Sjah Razad, menambahkan lemahnya daya saing pebisnis di luar negeri karena rendahnya standar barang. Riset pasar menjadi syarat penting untuk menyesuaikan standar barang agar pebisnis tak masuk kategori terbawah dalam perdagangan.

Sejatinya bagi pebisnis, kata Nurmala, yang penting kestabilan nilai tukar. Pebisnis kesulitan jika pendapatan berbentuk kurs dolar Amerika Serikat dan kewajiban dibayar dalam rupiah. "Kalau minggu ini kurs dolar di 9.000, tapi bulan depan turun menjadi 8.000, akan terjadi exposure exchange rate," katanya.

HSBC, kata Nurmala, akan meminta nasabah melakukan hedging (lindung nilai) dalam membantu menangani selisih kerugian kurs itu. Asalkan, ada transaksi penjaminan (underlying transaction). Fasilitas hedging berlaku 1-3 bulan ke depan untuk semua komoditas kecuali perdagangan berjangka.

Ekspansi dagang juga terhambat hal lain, seperti aturan yang tumpang tindih, izin yang lambat, dan keterbatasan infrastruktur. Hambatan ini sangat dirasakan antara lain oleh pengusaha batu bara. Padahal batu bara merupakan bisnis potensial karena menyumbang 27 persen kebutuhan energi primer dunia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia atau atau Indonesian Coal Mining Association APBI-ICMA, Abdul Latief Baky, mengatakan, sedikitnya ada 16 beleid yang tumpang tindih, semisal undang-undang mineral dan batu bara serta aturan di kehutanan.

ROSALINA


Berita terkait

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

15 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

8 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya