Serikat Karyawan Sebut Merpati Kekurangan Pilot MA-60

Reporter

Editor

Selasa, 24 Mei 2011 23:19 WIB

Pesawat Merpati MA60. TEMPO/Sulfaedar Pay
TEMPO Interaktif, Jakarta - Serikat Karyawan (Sekar) Merpati menyatakan perusahaan kekurangan pilot dan teknisi untuk pesawat MA-60 buatan Cina. Pasalnya, pesawat pabrikan Cina itu membutuhkan pilot dengan pelatihan dan kualifikasi khusus, bukan didasarkan pada jam terbang semata.

Kuasa hukum Sekar, Humphrey Djemat, mengatakan banyak pilot yang dipaksa menerbangi pesawat MA-60 ke daerah dengan medan sulit, seperti Papua. Padahal, untuk bisa menerbangi pesawat itu tak hanya butuh pengalaman berdasar jam terbang, tapi juga pelatihan kualifikasi.

"Yang terjadi sekarang karena belum dilakukan pelatihan kualifikasi untuk MA-60, pilot dipaksakan terbang. Merpati juga kekurangan pilot dan teknisi untuk pesawat-pesawatnya," ujar Humphrey selaku Asosiasi Advokat Indonesia di Jakarta, Selasa (24 Mei 2011.

Namun, Dirut Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo membantah pihaknya kekurangan pilot dan teknisi untuk menerbangi pesawat. Sardjono mengklaim seluruh pilot yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pesawat. "Seluruh pilot bekerja sesuai aturan, tak ada yang berlebihan," katanya.

Selain pilot, Sekar juga mempermasalahkan rencana kedatangan 2 pesawat MA60 pada pekan depan. Ketua Badan Dewan Pertimbangan Sekar Merpati Aries Munandar meminta Merpati menunda rencana mendatangkan pesawat dengan alasan masih kekurangan pilot dan teknisi untuk mengoperasikannya.

"Seharusnya manajemen saat ini dapat menahan datangnya pesawat MA60 karena sama saja mengaktifkan argo dari pinjaman. Dari sisi jumlah kualifikasi orang-orangnya juga belum cukup dan berbahaya kalau dipaksakan," ujarnya. Saat ini, kata dia, Merpati memiliki 13 pesawat MA-60, 1 pesawat jatuh, dan 2 pesawat tak beroperasi optimum karena kekurangan pilot.

Sardjono kembali menjelaskan, 2 pesawat MA-60 yang akan didatangkan pada 29 dan 30 Mei itu sudah berstatus hak milik. "Karena sudah dibayar atas nama Merpati. Tidak akan kami batalkan hanya karena ada pernyataan Sekar," katanya.

Sardjono mengatakan Aries sakit hati karena turun jabatan dari General Manager Marketing menjadi staf biasa yang bertugas di Yogya. "Jabatan dia turun karena hasil assesment-nya jelek," ujarnya. Dia menyangkal semua pernyataan Aries. "Saya berani sumpah, semua yang saya lakukan untuk Merpati."

ROSALINA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

28 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya