Cadangan Beras ASEAN Untungkan Indonesia  

Reporter

Editor

Senin, 9 Mei 2011 11:16 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana cadangan beras yang digagas ASEAN Plus Three (Jepang, Cina, dan Korea Selatan) akan menguntungkan Indonesia. Sebab, di tengah ancaman krisis pangan ini, Indonesia bisa meminjam cadangan tersebut saat terjadi penurunan produksi.

Demikian dikatakan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 9 Mei 2011. "Indonesia belum bisa surplus beras dengan banyak, cadangan beras ini akan menguntungkan buat Indonesia," katanya.

Indonesia, menurut Sutarto, dapat menyiapkan tambahan beras untuk program ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) yang dipenuhi dari hasil beras produksi dalam negeri, bukan mendatangkan beras yang impor.

APTERR merupakan kesepakatan ASEAN dengan tiga mitranya untuk cadangan beras pada saat bencana. Total cadangan yang disiapkan 878 ribu ton. Komitmen sumbangan dari Cina sebesar 300 ribu ton, Jepang 250 ribu ton, dan Korea Selatan 150 ribu ton.

ASEAN juga sepakat menyumbangkan beras 100 ribu ton. Awalnya, Indonesia berkomitmen memberi 12 ribu ton. Tapi, untuk mendukung ide ketahanan pangan dalam konteks mengantisipasi fluktuasi harga, Indonesia siap menambah cadangan menjadi 25 ribu ton.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Achmad Suryana, mengatakan sumbangan 12 ribu ton beras itu akan diambil dari stok beras nasional yang mencapai 500 ribu ton. "Namun, bila tidak terjadi krisis, stok beras tetap tersimpan," ujarnya.

Atau jika cadangan hanya terpakai 10 ribu ton untuk krisis pangan pada 2012, misalnya, maka Indonesia hanya menambah 10 ribu ton beras pada tahun berikutnya. "Intinya harus terjaga 12 ribu ton tiap tahun," kata Achmad, Sabtu pekan lalu.

Sumbangan beras, menurut Achmad, diberikan dalam tiga bentuk yaitu hibah, pinjaman lunak jangka panjang (30 tahun) yang bunganya sekitar 1 persen tiap tahun, dan komersial. Hal itu tergantung pada kemampuan negara yang mengalami krisis.

"Bila krisis pangan terjadi di Laos yang notabene tidak memiliki uang, maka sumbangan beras itu dalam bentuk hibah. Sementara, bila Brunei Darusalam yang notabene negara kaya, terjadi krisis pangan, maka sumbangan beras itu dalam bentuk komersil," tutur Achmad.

Nota kesepakatan tersebut akan berakhir ketika satu negara menarik diri atau bubar. Setiap tahun, evaluasi akan dilakukan untuk membahas kondisi pangan di masing-masing negara. Rencananya pembahasan cadangan beras bersama akan digelar pada Oktober mendatang.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengapresiasi rencana cadangan beras tersebut. Namun, dia berharap realisasinya tak berujung pada wacana. Ini berkaca dari rencana cadangan pupuk yang juga pernah dicetuskan oleh negara-negara ASEAN.

"Dulu ASEAN pernah berkomitmen membangun pabrik pupuk bersama yang hasil produksinya akan diekspor ke negara-negara ASEAN. Tapi, ternyata tidak berjalan dan akhirnya pabrik itu tutup sekitar tiga tahun lalu," kata Winarno.

ROSALINA

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

14 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

17 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

19 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

24 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

26 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

27 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya