TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada kuartal pertama 2011 membukukan laba sebesar Rp 763 miliar, naik 9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Laba tersebut utamanya ditopang oleh pendapatan dari bunga kredit serta pendapatan dari imbal jasa (fee based income). Pendapatan bunga kredit Danamon pada kuartal pertama 2011 bertengger di angka Rp 2,6 triliun, meningkat 9 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan bahwa peningkatan tersebut belum termasuk pendapatan dari bunga kredit yang diperoleh pada Maret 2011. “pendapatan bunga baru terealisasi di kuartal berikutnya,” kata Vera di Jakarta Jum'at 29 April 2011.
Sementara dari imbal jasa, Danamon mencatatkan pendapatan sebesar Rp 844 miliar, lebih tinggi 22 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.
Tahun ini Danamon akan melakukan ekspansi dengan membuka 600 cabang baru. Untuk keperluan tersebut, Danamon menyiapkan dana sebesar Rp 1,3 triliun dari anggaran belanja modal (capital expenditure).
“Cabang baru itu termasuk cabang konvensional, syariah, dan asuransi Adira,” kata Vera. Adira finance merupakan anak perusahaan Danamon yang bergerak di bidang kredit. Total aset Danamon saat ini mencapai Rp 122,8 triliun, meningkat 26 persen dibanding tahun lalu.
Danamon juga mencatatkan peningkatan dari sisi penyaluran kredit. Pada kuartal pertama 2011, total kredit yang disalurkan Danamon mencapai Rp 86 triliun, tumbuh 33 persen dari Rp 64,4 triliun pada kuartal yang sama di 2010.
Direktur Utama Danamon, Henry Ho, mengatakan bahwa terjadi pertumbuhan penyaluran kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada kuartal pertama 2011, Danamon menyalurkan kredit di sektor UMKM sebesar Rp 26,4 triliun, tumbuh 27 persen dibanding tahun lalu. Penyaluran pada sektor UMKM tersebut memakan porsi total penyaluran kredit Danamon sebanyak 31 persen.
Besarnya penyaluran kredit tersebut meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) hingga mencapai 94,9 persen, dibanding 93,8 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.
ANANDA BADUDU