Industri Kulit Keluhkan Kekurangan Bahan Baku  

Reporter

Editor

Kamis, 28 April 2011 17:12 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI), Sutanto Haryono, mengatakan bahwa pertumbuhan industri alas kaki dan produk kulit lainnya saat ini terkendala karena kekurangan pasokan bahan baku. Akibatnya, utilisasi industri pengguna bahan baku kulit tidak bisa optimal.

"Hanya sekitar 50-60 persen," kata Sutanto di Jakarta Kamis, 28 April 2011.

Saat ini, terdapat 67 pabrik dan 120 industri rumahan penyamakan kulit yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kapasitas terpasang industri penyamakan itu mencapai 150 juta square feet setara dengan lima juta lembar kulit sapi dan 100 juta lembar kulit kambing. Sementara itu, tingkat utilitas mencapai 40 persen kulit sapi dan 20 persen kulit kambing. Industri ini mampu menyerap 6.410 orang tenga kerja.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa pembatasan ekspor kulit bahan baku industri alas kaki dan produk kulit lainnya hanya bisa dilakukan jika ada jaminan serapan domestik. Menyusul permintaan industri penyamakan kulit agar ekspor kulit bahan baku dari Indonesia dibatasi.

Kulit bahan baku yang berkualitas dari Indonesia banyak diekspor ke luar negeri. Di sisi lain, Indonesia juga masih bergantung pada pasokan impor. Pembatasan ekspor kulit harus ada jaminan serapan di dalam negeri dulu. “Jangan sampai kita membatasi ekspor, tapi industri di dalam negeri tidak menyerap. Kalau begitu kita salah. Selain itu, harga juga harus bagus,” kata Hidayat.

Selain itu, pemerintah juga merancang skema untuk menyiapkan fasilitas bagi industri yang kesulitan pasokan bahan baku. Pemerintah akan mengundang investor di sektor bahan baku dan barang modal dengan fasilitas tax allowance dari pemerintah. Menurut Hidayat, selama ini investasi di industri barang modal dan bahan baku cenderung diabaikan sehingga setiap kali industri meningkat, impor juga meningkat.

Sebelumnya, Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, mengatakan penerapan bea keluar (BK) atas ekspor kulit kurang mampu menghadang ekspor bahan baku kulit untuk alas kaki yang semakin gencar dilakukan eksportir. Seharusnya, ujar dia, bea keluar mesti dinaikkan lagi agar lebih memiliki daya tekan.

AGUNG SEDAYU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya