BI Sepakat dengan Hasil Audit BPK

Reporter

Editor

Rabu, 3 Desember 2003 20:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Bunbunan Hutapea, menyatakan bahwa pihaknya tunduk dengan hasil audit BPK yang menyatakan tidak sepatutnya Rekening 502 dibebankan untuk membayar tunggakan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 14,5 triliun. "Mudah-mudahan ini dianggap kita sudah sepakat dengan BPK," katanya sembari tersenyum dalam acara dengar pendapat dengan Komisi Perbankan DPR di gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (3/12) siang. Menurut Bunbunan, selama ini pihak BI mengambil Rekening 502 yang dananya diperoleh pemerintah dengan penerbitan Surat Utang, berdasarkan kesepakatan dengan DPR pada tanggal 3 Juli 2003. Pada saat itu disepakati pembayaran BLBI sebesar Rp 144,5 triliun dari total kewajiban sebesar Rp 159 triliun. "Sisanya sebesar Rp 14,5 triliun akan ditentukan kemudian setelah ada audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," katanya. Ternyata kemudian BPK beranggapan pembayaran BLBI Rp 14,5 triliun tersebut tidak seharusnya dibebankan ke Rekening 502. Berdasarkan hal itulah kemudian pemerintah melalui Departemen Keuangan dan Bank Indonesia sepakat agar pembayaran BLBI melaui Rekening 502 agar dibebankan ke Bank Indonesia. Bank Indonesia kemudian menyetor dana sebesar Rp 14,5 triliun sesuai dengan dana yang ada pada Rekening 502 pada awalnya. "Dan kesepakatan ini sudah kita sampaikan ke DPR dalam rapat dengar pendapat pada tanggal 14 November 2003," ujarnya. Pada pertemuan 14 November itu juga disepakati pengeluaran dana Rekening 502, yang diisi kembali oleh BI, tahap pertama sebesar Rp 1,7 triliun untuk pembayaran interbank exchange offer programme. termasuk bunganya sebesar US$ 4,8 juta yang jatuh tempo 2 Desember 2003. "Oleh karenanya dalam pandangan BI, permasalahan menyangkut pembebanan Rekening 502 untuk pembayaran BLBI sebesar Rp 14,5 triliun sudah kami anggap selesai," katanya. Interbank Exchange Offer Programme merupakan program restrukturisasi utang lama pemilik Bank Beku Operasi (BBO) dan Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) di Indonesia kepada bank asing dalam bentuk valuta asing. Pinjaman itu juga merupakan program pinjaman dalam rangka Frankfrut Agreement pada 2 Juli 1998. Kesepakatan itu diteken oleh Menteri Keuangan Radius Prawiro (ketika itu) sebagai wakil pemerintah. Saat kesepakatan itu diteken pinjaman itu dijamin oleh Bank Indonesia yang kemudian dialihkan pelaksanaannya kepada pemerintah melalui BPPN. Amal Ihsan - Tempo News Room

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

3 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

3 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

3 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

4 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

4 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

4 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya