TEMPO Interaktif, Tokyo--Pemerintah Jepang memperkirakan membutuhkan dana sekitar 15 triliun - 25 triliun yen (US$ 185 miliar – US$ 308 miliar)untuk merekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret lalu, menurut laporan harian Nikkei.
Menteri Perekonomian dan Kebijakan Fiskal Jejang, Kaoru Yosana diperkirakan akan menyampaikan data tersebut hari ini.
Perkiraan tersebut untuk disampaikan akibat kerusakan pada sektor infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, perumahan, pabrik dan bangunan lainnya.
Tetapi kerugian tersebut belum memasukkan kerugian yang diakibatkan oleh krisis radiasi yang masih berlangsung di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, danjuga kerugian yang diakibatkan oleh pemadaman listrik.
MARKETWATCH/ VIVA B.K
Menteri Perekonomian dan Kebijakan Fiskal Jejang, Kaoru Yosana diperkirakan akan menyampaikan data tersebut hari ini.
Perkiraan tersebut untuk disampaikan akibat kerusakan pada sektor infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, perumahan, pabrik dan bangunan lainnya.
Tetapi kerugian tersebut belum memasukkan kerugian yang diakibatkan oleh krisis radiasi yang masih berlangsung di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, danjuga kerugian yang diakibatkan oleh pemadaman listrik.
MARKETWATCH/ VIVA B.K