TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan masih ada piutang negara sebesar Rp 62 triliun yang belum tertagih.
Piutang tersebut merupakan aset bekas Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan aset badan usaha milik negara yang dialihkan yang belum tertagih.
Agus mengakui upaya penagihan piutang ini masih belum maksimal. "Ada kemajuan, tapi masih jauh," katanya saat melantik sejumlah pejabat eselon II Kementerian Keuangan hari ini (18/3)
Bahkan, kalau upaya penagihan ini tidak dilakukan secara maksimal bisa saja kemudian jumlah piutang negara yang belum tertagih ini malah naik.
Agus meminta kepada jajarannya agar berupaya keras agar jumlah piutang yang saat ini mencapai Rp 62 triliun turun drastis pada 2014.
"Kemarin malah beberapa pengurusan piutang cenderung mundur, semua pasti ada hambatan, tapi harus ada komitmen tinggi untuk menyelesaikannya," kata dia.
Agus mengungkapkan bila ada piutang di masing-masing kementerian lembaga atau BUMN yang tidak bisa ditagih akan dialihkan ke Kementerian Keuangan. "Kami melanjutkan upaya penagihan baik dengan upaya halus, restrukturisasi, sampai tindakan hukum," ucapnya.
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
58 hari lalu
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
58 hari lalu
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?