Ephindo Ingin Jual Listrik Batu Bara ke PLN

Reporter

Editor

Kamis, 10 Maret 2011 14:06 WIB

TEMPO/Arnold Simanjutak
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Energi Pasir Hitam Indonesia (Ephindo) ingin menjual listrik yang dihasilkan dari coal-bed methan (CBM), gas yang berasal dari batu bara, kepada PT PLN (Persero). "Kita berharap 2011 ini bisa dijual," kata Chairman of the Board Ephindo Wahyudin Yudiana Ardiwinata di sela seminar AON Energy Risk Conference" di Jakarta, Kamis (10/3).

Wahyudin, yang juga penasehat Indonesian Petroleum Association (IPA), mengatakan saat ini salah satu sumur CBM Ephindo di Sangata, Kalimantan Timur, sedang melakukan pengeboran dan sudah mencapai kedalaman yang diinginkan. Namun, volume dan nilai gas yang dihasilkan belum diketahui pasti, tapi diharapkan mencapai triliunan standar kubik kaki.

Hasil dari pengeboran itu kemungkinan dapat dilihat dalam 4-5 bulan mendatang. Proses pengeboran dilanjutkan dengan proses menghilangkan air untuk mengambil gas. Ephindo menggaet General Electric untuk mengkonversi gas yang dihasilkan menjadi listrik. Kerja sama itu belum sampai tahap komersial karena potensi listrik yang dihasilkan belum diketahui pasti.

Ephindo memiliki empat sumur di Sangata, tapi baru satu diproses. Adapun total sumber daya CBM di Indonesia sebesar 453,30 triliun kubik kaki. Sekitar 65 persen di antaranya di Sumatera dan Kalimantan. Proyek Ephindo, yang mengolah gas dari batu bara dan mengkonversikan itu menjadi listrik merupakan proyek pertama. Ephindo menggandeng Medco.

Pemerintah merencanakan proyek pertama CBM mulai bisa dinikmati hasilnya pada 2012. Pada 2015 ditargetkan produksi CBM bisa mencapai 100 juta standar kaki kubik per hari atau senilai US$ 2,5 juta. Mengingat proses pengolahan CBM yang cukup rumit, Wahyudin meminta pemerintah merevisi regulasi penjualan gas CBM.

"Kami minta supaya sebelum plan of development, gas ini sudah bisa dijual," kata Wahyudin. Selama ini produsen baru menjual gas setelah memiliki rencana pengembangan, meski sudah dipastikan terdapat potensi gas di lokasi yang akan dieksplorasi. Akibatnya perlu waktu lama dan proses berulang sampai gas bisa dijual atau dimanfaatkan.

Executive Director Energy AON Energy London, Paul O'Keefe, mengatakan pengembangan energi berbasis gas batu bara sangat diminati. Potensinya sangat tinggi dan murah. "Risikonya sangat minimal tapi ada isu terkait cost effectiveness," ujarnya. Ia mengatakan pemerintah perlu menetapkan nilai keekonomian dari pengembangan energi berbasis gas batu bara.

Indonesia memiliki 23 blok CBM. Lima di antaranya dalam proses ekslorasi. Nilai investasi untuk eksplorasi dan pengolahan mencapai US$ 322 juta. Lima sumur CBM itu di Tanjung Enim, Sangatta, Sekayu, Barito Banjar, dan Pulang Pisau. Kelimanya memiliki potensi produksi gas 4,25 MMSCFD atau jika dikonversikan menjadi listrik setara 10,6 Megawatt.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

15 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

15 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

18 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

22 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

23 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

30 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

30 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

30 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

30 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

33 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya