Darmin: Pembatasan BBM Tidak Terlalu Pengaruhi Inflasi
Selasa, 15 Februari 2011 15:54 WIB
Darmin saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis pekan lalu membenarkan, pembatasan BBM pada kendaraan tertentu akan mendorong inflasi. "Tapi daya dorongnya itu sepanjang pengendaliannya bagus, tetep lebih rendah dibandingkan dengan kalau harga premium yang dinaikkan," katanya.
Pasalnya, menurut dia, cakupan dari pembatasan BBM untuk kendaraan tertentu dinilai lebih kecil dampaknya. Sebaliknya, jika harga premium yang dinaikkan, maka inflasi inti bisa bergerak.
"Kalau harga premium yang naik, maka inflasi inti akan kena," ujar Darmin.
Meski demikian, pembatasan ini perlu diperhatikan. "Kalau enggak dikendalikan dengan baik, kita lebih buruk," katanya.
Sementara itu, Darmin menilai pembatasan BBM untuk kendaraan tertentu tak perlu ditunda-tunda. "Mau tidak mau memang harus dibenahi. Kalau tidak sekarang kapan? makin ditunda, makin tidak pernah dibenahi," katanya.
.
Darmin berpendapat, langkah yang dilakukan pemerintah ini tidak selalu berpengaruh buruk. "Mungkin dalam jangka pendek pengaruhnya jelek, tapi dalam jangka panjang dia lebih baik buat perekonomian," katanya.
Apalagi, lanjut Darmin, subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sudah sangat besar dan sebagian tidak tepat sasaran.
Selain itu, kata Darmin, BI sudah memasukkan komponen pembatasan BBM ini dalam hitungan inflasi bank sentral. "Itu kita sudah masukkan ke dalam kalkulasi kita, walaupun kita menganggap, majanemennya itu berhasil baik. Kalau manajemen itu berjalan dengan baik, terkendali lah dengan baik," katanya.
Ia percaya imbas pembatasan BBM ini bisa dikendalikan dengan baik. Pasalnya, program ini sudah dilatarbelakangi oleh banyak studi. Sehingga, target inflasi yang sudah ditetapkan di kisaran 4-6 persen bisa tercapai. Dengan asumsi, tanpa cuaca ekstrim.
FEBRIANA FIRDAUS