TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah sudah menyetujui penurunan harga beras untuk operasi pasar. "Sudah disetujui di rapat Kementerian Perekonomian," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu usai Rapat Kerja tentang Resi Gudang di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (2/2). "Sekarang harga sudah tinggi, jadi kami ingin supaya harga segera turun."

Sebelumnya Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Sutarto Alimoeso meminta penurunan harga beras pada operasi pasar. Harga beras operasi pasar saat ini Rp 5.600-5.700 per kilogram. Bulog meminta penurunan hingga Rp 5.400-5.500 per kilogram. Dengan demikian, pelaksanaan OP diharapkan bisa lebih menekan harga beras lebih rendah.

Pada Januari 2011 harga beras sudah mencapai Rp 7.376 per kilogram. Bulan sebelumnya, harga beras hanya Rp 7.125 per kilogram. Namun, lanjut Mari, pemerintah juga akan menjaga agar harga tidak turun terlalu cepat.

Sebab, saat memasuki musim panen yang dimulai Februari, harga beras akan turun. Maka, pemerintah juga harus menjamin harga tidak jatuh di tingkat petani.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo mengatakan, saat ini operasi pasar sudah mampu menahan harga beras. "Kalau tidak ada operasi pasar, mungkin harga lebih tinggi dari sekarang," ujarnya.

Tujuan operasi pasar memang untuk menjaga harga. "Kalau harga sudah relatif stabil, kita coba OP diturunkan sehingga mendorong harga ke bawah," kata Gunaryo.

EKA UTAMI APRILIA