Bukit Asam Tetap Pasok Batu Bara ke PLN

Reporter

Editor

Senin, 31 Januari 2011 17:20 WIB

Dok TEMPO/Aina Rumiyati Aziz
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bukit Asam bakal tetap memasok batu bara kepada PT PLN, meskipun hingga kini belum ada kesepakatan harga antara PLN dengan perusahaan pemasok. Namun, Bukit Asam tidak akan meminta harga semahal pemasok lain karena Bukit Asam juga perusahaan milik pemerintah.

Direktur Utama Bukit Asam Sukrisno memisalkan, perusahaannya bisa memberikan harga Rp 6.000 kepada PLN jika pemasok lain memberikan harga Rp 8.000. “Beda boleh saja, tapi jangan sampai kami terlalu murah,” kata Sukrisno di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (31/01).

Hingga kini Bukit Asam menunggu hasil negosiasi antara PLN dengan pemasok lain, yang sesuai target tuntas akhir Februari ini. Sukrisno enggan membeberkan besaran harga yang diminta Bukit Asam. Namun, ia berkilah, sebagai penjual sangat wajar meminta lebih mahal sesuai harga pasar dunia.

Sejak Oktober tahun lalu harga batu bara dunia terus melonjak. Harga batu bara acuan yang tiap bulan diterbitkan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara telah menyentuh US$ 103,41 per ton mulai Desember 2010. Harga acuan tersebut naik lagi pada Januari 2011 menjadi US$ 112,41 per ton.

Sementara itu, sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumbe Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010, Harga Batu Bara Acuan rata-rata kuartal IV-2010 mencapai US$ 92,68 per metrik ton. Lebih dari separuh produksi batu bara Bukit Asam dipasok untuk perusahaan setrum pelat merah itu pada tahun ini.

Pekan lalu, dalam Rapat Panitia Kerja Komisi Energi, Direktur Energi Primer PLN Nur Pamuji mengatakan belum ada kesepakatan harga antara PLN dan pemasok. PLN tetap berkukuh dengan harga penawaran sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010.

Sebagai pembeli, kata Sukrisno, hal yang wajar jika PLN meminta harga yang lebih murah. Tapi, dia akan memprotes pemerintah jika harga yang diberikan oleh PLN kepada Bukit Asam jauh lebih murah ketimbang harga yang diberikan kepada para pemasok lain.

Apalagi kondisi akses jalan dari tambang ke pelabuhan antara satu pemasok dengan pemasok lain berbeda-beda. Sehingga beban produksi juga berbeda. “Pemasok lain mungkin dekat ke pelabuhan, tapi Bukti Asam bisa mencapai 400 kilometer. Harga bisa beda-beda, tapi jangan terlalu murah,” ujar Sukrisno.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

4 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

5 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

6 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

12 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

13 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

13 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

14 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

14 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya