TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah kredit, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) ataupun kredit perbankan, yang telah disalurkan kepada warga, yang saat ini menjadi korban erupsi Gunung Merapi tercatat sebanyak Rp 445 miliar.
Pada tahun 2000-2008, kementerian juga telah menyalurkan bantuan berupa dana bergulir di daerah yang terkena erupsi Merapi sebesar Rp 57,1 miliar, yang terdiri dari Rp 30,3 miliar untuk Yogyakarta kepada 84 unit koperasi dan Rp 26,8 miliar kepada 66 unit koperasi di Jawa Tengah.
"Kami sudah berkordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, agar dilakukan pemutihan terhadap pinjaman-pinjaman di daerah yang terkena bencana, baik yang berasal dari bantuan dana bergulir, KUR, ataupun kredit perbankan lainnya," kata Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Guritno Kusumo, Kamis (27/1), di gedung DPR.
Kementerian juga akan melakukan kegiatan-kegiatan strategis di tahun 2011, yang meliputi pendirian pasar tradisional, pelatihan keterampilan, penyediaan dan pendampingan sarana produksi pertanian. Namun, menurut Guritno, masih akan dipantau perkembangan di lapangan, apakah sudah memungkinkan lokasi-lokasi sasaran memperoleh anggaran untuk berbagai kegiatan tersebut.
Berdasarkan data kementerian, di wilayah Yogyakarta sebanyak 1.133 ekor sapi mati. Sebanyak 70 unit koperasi mengalami kerusakan. Kemudian, potensi kredit macet sebesar Rp 41,5 miliar. Sedangkan, di wilayah Jawa Tengah 1.044 ekor sapi mati. Sebanyak 5 unit pasar tradisional dan 60 unit koperasi mengalami kerusakan. Sebanyak 202 mikor usaha kecil menengah mengalami kerugian. Total potensi kredit macet sebesar Rp 40,5 miliar.
"Data-data ini masih akan berubah sesuai perkembangan di lapangan," lanjut Guritno.
EVANA DEWI