BoJ Kembali Pertahankan Suku Bunganya 0,1 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 25 Januari 2011 14:55 WIB

Bank of Japan. Foto: google
TEMPO Interaktif, Tokyo—Bank sentral Jepang (BoJ) kembali mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya di 0,1 persen dengan suara bulat. Dewan juga tidak mengubah penilaiannya terhadap ekonomi secara keseluruhan dalam rapat Dewan Gubernur yang berlangsung dua hari dan berakhir hari ini Selasa (25/1).

Bank fo Japan menaikkan target pertumbuhan ekonominya untuk tahun fiskal 2010 yang berakhir bulan Maret mendatang menjadi 3,3 persen dari perkiraaan pada bulan Oktober lalu sebesar 2,1 persen. Tetapi memangkas prediksi Produk Domestik Bruto (PDB) nya untuk tahun fiskal 2011 yang akan dimulai pada bulan April nanti menjadi 1,6 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen.

“Ekonomi Jepang masih menunjukkan tanda – tanda pemulihan yang moderat, namun pemulihan itu sendiri tampaknya seperti terhenti,” ujar pejabat bank sentral Jepang.

Dewan memberikan catatan bahwa permintaaan barang domestik turun tajam dibandingkan periode sebelumnya, dan kinerja ekspor juga melemah, kondisi lapangan kerja dan pendaptan rumah tangga kedepan masih akan tetap berat.

Indeks harga konsumen terus menurun dari tahun ke tahun mencerminkan secara substansial perekonomian Jepang masih kendur. Meskipun kecepatan penurunan harga telah mereda, namun masih menunjukkan adanya tekanan deflasi.

Prospek pertumbuhan untuk tahun 2010 sepertinya akan lebih tinggi karena adanya revisi PDB sebelumnya, tetapi untuk tahun 2011 dan 2012 tidak akan banyak berubah.

Dalam pernyataanya Dewan Gubernur BoJ juga mengungkapkan adanya kemungkinan inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya jika harga – harga komoditas terus menguat lebih lanjut dan ditopang oleh meningkatnya permintaan di negara berkembang.

“Masih ada resiko pelambatan terkait adanya ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Amerika dan kawasan Eropa serta pertumbuhan di pasar global,” paparnya.

MARKETWATCH/ VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

9 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

10 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya