Lembaga Penjamin Simpanan Pengganti BPPN

Reporter

Editor

Senin, 17 November 2003 17:16 WIB

Pemerintah memutuskan mengakhiri tugas Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sesuai jadwal yaitu 27 Februari 2004. Untuk menyelesaikan aset yang tersisa, pemerintah akan membentuk lembaga yang lebih ramping yaitu lembaga penjamin simpanan. Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara Jakarta, Senin (17/11). Usai rapat, Menko perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengatakan menutup BPPN sesuai jadwal merupakan pilihan terbaik. Sebelumnya, ada keinginan untuk melanjutkan tugas lembaga penyehatan ini dalam bentuk yang lebih ramping. Setelah melalui diskusi panjang, semua peserta rapat sepakat mengakhiri tugas BPPN tepat waktu. Rapat kabinet juga membicarakan langkah yang akan diambil terhadap kreditur bandel . Dorodjatun menegaskan, pemerintah sudah menugaskan Kapolri dan Jaksa Agung mempersiapkan pelaksanaan hukum terhadap mereka yang tidak kooperatif. Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) ditugaskan menyiapkan keperluan untuk suksesnya langkah hukum tersebut.Kepala BPPN, Syafruddin Temenggung, mengatakan mendukung keputusan pemerintah menutup lembaga yang dipimpinnya tahun depan. Pekerjaaan yang tersisa tak begitu banyak lagi. Divisi aset manajemen kredit diperkirakan bisa menyelesaikan pekerjaannya akhir Desember ini. Kata Syafruddin, dari sisa aset sebesar Rp 43 triliun, Rp 40 triliun diantaranya berasal dari utang lima perusahaan besar yaitu Texmaco Rp 27 triliun, Dirgantara Indonesia Rp 2 triliun, Bali Nirwana Resort Rp 2 triliun, Tirtamas Rp 3 triliun, dan Dipasena Rp 4 triliun. Dia optimis bisa menyelesaikan sisanya yang Rp 3 triliun. Jalan lain penyelesaian adalah sisa aset kredit sebesar Rp 43 triliun itu dijadikan satu paket dalam joint venture.. Dan, rapat kabinet sepakat membentuk perusahaan induk. Divisi aset manajemen investasi yang berkaitan dengan PKPS sudah menyelesaikan 30 dari 39 kasus. Sisa sembilan kasus diputuskan untuk diselesaikan melalui lembaga hukum. BPPN juga sudah menyelesaikan restrukturisasi, konsolidasi, dan merger bank. Dia yakin bank yang sudah di”obati” lembaganya sekarang dalam keadaan sehat. Beberapa bank sudah dijual. Sementara, yang belum seperti Bank Permata akan diselesaikan tahun depan. Tingkat pengembalian yang dihasilkan lembaga ini, katanya, juga tak jelek-jelek amat. Angkanya mencapai 28 persen yang dinilainya wajar kalau dibandingkan dengan hasil yang diperoleh Korea dan Taiwan. Korea cuma bisa mengembalikan 25 persen ke kas negaranya, sementara RRC hanya 8 persen. “Kita tidak dibawah negara-negara lain,” katanya pasti. (Retno Sulistyowati-TNR)

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

43 detik lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

10 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

12 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

15 menit lalu

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

Sebelum menonton Hammersonic Festival 2024 pada 4-5 Mei 2024, simak beberapa informasi terkait lokasi hingga tiketnya.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

16 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

16 menit lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

17 menit lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

19 menit lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

20 menit lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

21 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya