Gubernur Jawa Barat Sarankan Warga Makan Singkong

Reporter

Editor

Selasa, 11 Januari 2011 22:33 WIB

TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Garut - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat membudayakan makan singkong sebagai konsumsi sehari-hari. Hal itu sebagai langkah mengantisipasi krisis pangan. “Dalam konteks ketahanan pangan singkong bisa menjadi penyelesaian bagi kita,” ujarnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (11/1).

Menurut Heryawan, bangsa Indonesia merupakan penikmat beras terbanyak di dunia. Setiap orang dalam satu tahun menghabiskan beras 130 kilogram. Sementara negara lain, seperti Cina 50 kg, Jepang 60 kg, Thailand 80 kg, dan Malaysia menghabiskan 90 kg tiap orang per tahun.

Konsumsi beras masyarakat Jawa Barat, yang berjumlah 43 juta jiwa, setara dengan panen padi seluas tiga ribu hektare. Bila kondisi ini dibiarkan tak menutup kemungkinan stok beras menurun. Apalagi sejumlah negara, seperti Thailand, telah mengeluarkan kebijakan tak akan mengekspor beras.

“Kita harus melakukan kemandirian pangan. Yang paling mudah dengan singkong. Sekarang tinggal masalah perasaan. Apakah sudah makan singkong sudah merasa makan atau belum,” ujar Heryawan.

Dia menjelaskan, mengkonsumsi nasi terlalu banyak dapat berdampak negatif bagi tubuh. Salah satunya, Heryawan melanjutkan, orang akan cepat mengantuk dan tidak dapat beraktivitas lebih banyak. Kondisi tersebut akan berdampak buruk terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyatakan kandungan karbohidrat singkong cukup tinggi hampir melebihi padi. Namun bila dilihat dari sisi ekonomi, padi lebih menguntungkan petani. Dalam setahun petani bisa panen sampai tiga kali. Sementara untuk singkong hanya satu kali saja.

Harga jual padi juga lebih tinggi ketimbang singkong. Satu kilo gabah kering Rp 4.000. Sedangkan setiap kilogram singkong hanya Rp 400. Tapi dilihat dari produksi, dalam satu hektare singkong dapat menghasilkan 22 ton sedangkan padi hanya 6 ton.

“Petani akan lebih memilih padi karena menguntungkan,” ujarnya. Dia menambahkan, luas lahan singkong di wilayahnya mencapai 21 ribu hektare dengan jumlah produksi sekitar 531 ribu ton saban tahun. Adapun areal padi seluas 130 hektare dengan menghasilkan 804 ribu ton gabah kering giling.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

5 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

7 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

9 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

12 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

16 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

19 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

21 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

21 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

32 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

44 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya