Pemerintah Diminta Menaikkan Harga BBM

Reporter

Editor

Jumat, 7 Januari 2011 05:24 WIB

Salah satu SPBU di Jakarta. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Desakan agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi terus menguat. Kepala Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ichsan, menyarankan agar pemerintah tak ragu menaikkan harga bahan bakar, menyusul lonjakan harga minyak mentah dunia.

Kenaikan harga, kata dia, adalah pilihan yang harus diambil pemerintah. “Kalau tidak, subsidi akan makin membengkak,” ujarnya. Lagi pula, subsidi yang diberikan pemerintah hanya dinikmati kalangan menengah-atas. Tahun ini pemerintah akan menggelontorkan subsidi bahan bakar sebesar Rp 95,5 triliun.

Selain itu, jika harga tidak dinaikkan, aksi penyelundupan bahan bakar
bersubsidi dipastikan bakal marak. Aksi ini pernah terjadi pada 2005. Menurut Fauzi, penyelundupan terjadi karena ada selisih harga antara bahan bakar di dalam negeri dan luar negeri.

Soal waktu yang tepat untuk menaikkan harga, dia menyarankan tidak bersamaan ketika naiknya harga pangan. “Kalau harga makanan tidak naik, harga bahan bakar bisa dinaikkan.”

Dukungan agar pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar juga diungkapkan oleh anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Romahurmuziy. Kenaikan harga bisa dilakukan jika harga minyak mentah di atas US$ 88 per barel.

“Pemerintah harus membuka kemungkinan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dalam anggaran perubahan,” ujarnya. Pertimbangan kenaikan harga, kata dia, didasarkan pada perkembangan harga minyak selama tiga bulan berturut-turut sejak awal tahun.

Wakil Ketua Komisi Keuangan Harry Azhar Azis juga meminta pemerintah tidak buru-buru menyatakan tak akan menaikkan harga bahan bakar. Sebab, jika gap harga minyak sudah dirasa membebani anggaran, sebaiknya harga BBM segera dinaikkan. Rencana kenaikan bisa diusulkan melalui revisi anggaran perubahan.

Kalangan dunia usaha pun sudah mulai melakukan antisipasi jika sewaktu-waktu harga bahan bakar dinaikkan. "Kami mencoba mengganti sejumlah bahan baku produksi mahal dengan lebih yang murah," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi Lukman kemarin.

Dia menambahkan, pemerintah sangat mungkin menaikkan harga BBM menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia. Menurut Adhi, kenaikan harga bahan bakar akan menyumbang tambahan biaya 8-10 persen terhadap total biaya produksi.

Selain itu, imbas langsung kenaikan harga bahan bakar adalah kenaikan biaya distribusi. "Kenaikan harga bahan bakar dua kali lipat, biaya transportasi bisa naik 30 persen.”

Dewan Penasihat Asosiasi Persepatuan Indonesia Djimanto mengatakan kenaikan harga bahan bakar sekitar 1 persen akan mempengaruhi biaya produksi sebesar 0,1 persen. Jika harga bahan bakar dinaikkan, dia meminta pemerintah melakukan efisiensi dari segi biaya perizinan dan birokrasi.

ALI NY | KARTIKA CHANDRA | EKA UTAMI APRILIA | GUSTIDHA | IQBAL


Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya