Wisata dan Kasino, Kunci Pertumbuhan Singapura

Reporter

Editor

Rabu, 5 Januari 2011 05:56 WIB

REUTERS/Pablo Sanchez
TEMPO Interaktif, Singapura - Kenakan pakaian berkelir merah jika Anda ingin menang judi di kasino Marina Bay Sands. Namun pakailah busana berwarna putih untuk mendapatkan keberuntungan di kasino pesaingnya, Resorts World Sentosa.

Demikian kata ahli feng shui, Danny Cheong, yang keahliannya sangat dicari seiring dengan pembukaan dua kasino berkonsep resor di Singapura itu.

"Tadinya saya cuma melayani klien yang meminta saran untuk pacuan kuda atau lotere," kata Cheong, 50 tahun, warga Singapura yang belajar feng shui di Hong Kong. "Kini semua orang ingin meminta nasihat tentang kasino."

Pembangunan dua resor raksasa tersebut menelan biaya US$ 10 miliar atau Rp 900 triliun. Keduanya puncak dari upaya puluhan tahun Singapura dalam mendiversifikasi pendapatan negara lewat jasa, seperti pariwisata dan keuangan, serta mengurangi ketergantungan pada industri manufaktur.

Kasino menarik lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru, membantu menciptakan rekor pengunjung, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi 14,7 persen pada tahun lalu. Angka ini jauh ketimbang kontraksi 1,3 persen yang diderita Singapura pada 2009.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa pada 2010 hanya dapat disaingi Qatar, negeri kaya minyak, yang mencapai 16 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 10 persen.

Singapura mendapat berkah karena lonjakan pertumbuhan ekonomi Asia, yang dipimpin Cina. Nyaris semua pertumbuhan kedatangan wisatawan berasal dari negeri tetangga. Untuk pertama kali, ekspor Singapura ke Cina melampaui ekspor ke Amerika Serikat pada 2010.

Para pengusaha retail di resor dan di pusat belanja terkenal Orchard Road juga mendapatkan manfaat dari lonjakan pariwisata. Belanja pengunjung melonjak 47 persen menjadi Sin$ 13,7 miliar pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya.

Ikatan perekonomian yang kuat di kawasan itu, terutama dengan Cina, menurut ekonom Bank DBS Irvin Seah, menempatkan Singapura dalam posisi yang menguntungkan saat meniti gelombang pertumbuhan dari Asia.

Dalam beberapa dekade terakhir, Singapura kehilangan banyak pendapatan dari industri manufaktur berupah rendah yang beralih ke negara berkembang, semisal Cina dan Vietnam. Singapura memilih berfokus pada ekspor produk bernilai tambah, seperti semikonduktor dan farmasi.

Tahun ini resor diharapkan menyumbang 1,7 persen dalam produk domestik bruto. DBS memperkirakan perekonomian Singapura melambat tapi tetap tumbuh 7 persen. Pemerintah memprediksi ekonomi tumbuh sekitar 4-6 persen pada 2011.

Industri jasa, kata Seah, bakal mengambil alih manufaktur sebagai kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menyusul obat-obatan sebagai sektor dengan pertumbuhan tercepat.

Namun tak semua kalangan girang dengan pertumbuhan wisata dan kasino. Misalnya Adelina Pang, penulis klasik feng shui untuk Homes Today. Ia mengaku sering didatangi warga miskin yang berharap advis untuk mendapatkan hadiah jackpot.

"Saya meminta mereka tak berjudi. Saya enggan membantu mereka menggali kuburan sendiri," kata Pang. "Kasino membuat sejumlah orang begitu nyaman. Namun ada orang yang benar-benar ketagihan dan tidak mengurus keluarganya."
ASSOCIATED PRESS | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya