TEMPO Interaktif, Jakarta -PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mentargetkan tahun depan menjadi tahun konstruksi bagi perusahaan. Pada tahun tersebut, perusahaan telah menyiapkan beberapa proyek pembangunan jalan tol yang sebagian besar merupakan proyek lanjutan yang telah dibangun sebelumnya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Frans Setiyaki Sunito mengatakan, pada awal 2011, pihaknya akan mengoperasikan dua ruas jalan tol yang bakal diresmikan di Pulau Jawa. Ruas tol tersebut adalah Semarang-Ungaran dengan panjang 11 kilometer. Jalan tol tersebut merupakan bagian pertama dari ruas jalan tol Semarang-Solo yang rencana dibangun sepanjang 76 kilometer.
Ruas jalan tol kedua yakni Waru-Sepanjang yang menjadi seksi pertama dari tol Surabaya-Mojokerto, sepanjang 2,5 kilometer. Kedua tol tersebut seharusnya dapat dioperasikan pada tahun ini. "Namun terjadi keterlambatan klasik, sehingga kemungkinan dapat selesai pada awal 2011. Kemungkinan awal Februari dapat dioperasikan," katanya.
Untuk ruas jalan tol lainnya, pihaknya pun tengah mengupayakan agar pembebasan lahan segera selesai. Untuk ruas Ungaran-Bawean yang merupakan terusan dari ruas tol Semarang-Ungaran, pembebasan tanah sepanjang 12 kilometer telah mencapai 90 persen. Sedangkan seksi lain sebagai terusan dari tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 36 kilometer akan dikerjakan serempak hingga akhir 2011.
Sementara itu, untuk ruas Jakarta Outer Ring Route (JORR) W2 Utara yaitu pada ruas Ulujami hingga Kebon Jeruk, menurut Frans, akan segera dilakukan konstruksi setelah pembebasan tanah selesai pada 2011. "Jika tanah selesai, kontruksi pun akan segera dimulai," katanya.
Untuk ruas tol Bogor Ring Route tahap 2A, menurut Frans, konstruksi tahap dua akan dilakukan mulai dari Kedunghalang menuju Yasmin. Rencananya ruas tol tersebut akan mulai konstruksi pada triwulan ketiga 2011. Sehingga dapat selesai pada 2012 dan dapat mengakomodir keperluan masyarakat di sekitar wilayah Bogor Barat menuju Jakarta.
Untuk tiga ruas tol lainnya yaitu Gempol-Pasuruan, Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng, Frans menuturkan, diperkirakan belum dapat mulai konstruksi pada 2011. Sebab, hingga saat ini pembebasan tanah belum dapat dirampungkan.
