Utang Amerika Serikat Kian Menggunung  

Reporter

Editor

Rabu, 29 Desember 2010 08:21 WIB

REUTERS/Brian Snyder

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumlah utang pemerintah Amerika Serikat yang terus menggunung dikhawatirkan membuat negara tersebut kembali terjerumus ke dalam resesi yang kedua setelah resesi 2008 (double-dip recession). Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono, mengungkapkan sepanjang 2010 saja Amerika sudah menambah utang baru sebanyak US$ 1,2 triliun.

Walhasil, saat ini total utang Negeri Abang Sam sudah mencapai US$ 12 triliun. Jika dibandingkan dengan total produk domestik bruto (PDB) negara itu yang sebesar US$ 14,5 triliun, rasio utang terhadap PDB Amerika sudah 82,7 persen.

Bandingkan dengan rasio utang terhadap PDB Indonesia, yang hanya sebesar 27 persen. "Potensi krisis utang di sana besar sekali," ujar Tony ketika dihubungi kemarin.

Rasio utang yang sangat tinggi ini terjadi karena Amerika menyelamatkan ekonominya dengan mempertinggi defisit anggaran negara. Defisit tersebut kemudian ditutupi dengan menciptakan utang baru lewat obligasi negara.

"Langkah itu terpaksa diambil karena Amerika tidak punya pilihan lain untuk menggenjot pertumbuhan ekonominya," tutur dia.

Sebelumnya, kata Komisaris Independen Bank Permata ini, Amerika sudah menurunkan suku bunga dengan tujuan agar konsumsi dan produksi barang naik. Namun langkah ini gagal. Konsumsi tak mau bergerak.

Setelah kebijakan moneter gagal, pilihannya tinggal kebijakan fiskal, yakni menaikkan pajak atau menciptakan utang baru. Tentu saja, di tengah kesulitan ekonomi, kebijakan menaikkan pajak sangat tidak populer.

Tidak hanya di Amerika, hantu masalah utang juga gentayangan di Eropa. Beberapa negara Eropa, seperti Yunani, Italia, dan Belgia, mempunyai rasio utang lebih dari 100 persen PDB.

Bukan berarti negara-negara Eropa lainnya aman, karena rasio utang Irlandia, Portugal, dan Prancis di atas 80 persen. "Padahal rasio utang terhadap PDB yang aman sekitar 30 persen," kata mahasiswa teladan I UGM 1985 ini.

Tempo mencatat, dua di antara negara-negara Eropa tersebut, yakni Yunani dan Irlandia, sudah menengadahkan tangan meminta bantuan dana kepada Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan mengumumkan pengganti penasihat ekonominya, Lawrence Summers, pada pertengahan Januari 2011. Informasi ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, pada Ahad lalu.

Meski demikian, kata Gibbs, tidak ada perubahan besar lainnya di kabinet Obama. Sebenarnya Summers sudah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Kepala Dewan Ekonomi Nasional pada September lalu, tapi ia masih bekerja sampai saat ini.

"Saya memperkirakan direktur baru Dewan Ekonomi akan diumumkan pada pekan pertama atau kedua setelah Kongres kembali bersidang," kata Gibbs. Anggota Kongres yang baru akan diambil sumpahnya pada 5 Januari 2011.

Summers, yang menjabat menteri keuangan pada era pemerintahan Presiden Bill Clinton, dianggap terlalu dekat dengan Wall Street. Dengan pemberhentian ini, berarti tinggal Menteri Keuangan Timothy Geithner yang tersisa dari tim ekonomi awal Obama.

REUTERS | EFRI RITONGA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

14 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

15 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

58 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya