Rencana Insentif Fiskal Dorong Pertumbuhan Industri
Reporter
Editor
Rabu, 22 Desember 2010 15:03 WIB
Perkebunan kelapa sawit di Propinsi Jambi. TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta -Rencana pemerintah memberi insentif fiskal untuk investasi baru diyakini akan mendorong pertumbuhan industri pada tahun depan. Direktur Jenderal Industri Agro Benny Wachyudi menyatakan, rencana ini menjadi sinyal bagi investor untuk menanamkan modal, meski baru dalam taraf pembahasan.
Ia mencontohkan beberapa investor sudah menyampaikan rencana investasi tahun depan, salah satunya adalah produsen ban asal Korea yaitu Hankook. Mereka berencana membangun pabrik di Cikarang tahun depan. "Ini adalah contoh antisipasi yang dilakukan investor," kata Benny.
Menteri Perindustrian MS. Hidayat mengatakan ekspor industri manufaktur tahun depan diproyeksikan mencapai US$ 92,26 miliar. Beberapa investasi yang akan masuk tahun depan dan kinerja ekspor industri yang cukup baik tahun ini membuat kementerian optimis target ini akan terpenuhi.
"Kita sudah membuat perhitungan. Tahun depan ada beberapa investasi yang direalisasikan dan keputusan soal insentif akan diumumkan. Ini diharapkan mendorong pertumbuhan industri," katanya di Jakarta dalam acara paparan akhir kinerja kementerian, Selasa (22/12).
Hidayat mengatakan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri dan kecenderungan ekonomi yang semakin membaik di tingkat nasional, regional dan global akan mendorong peningkatan pertumbuhan industri tahun mendatang. Ia optimistis target pertumbuhan industri sebesar 5,2-6,1 persen bisa dicapai.
"Kami akan berfokus pada pengembangan enam industri prioritas yaitu padat karya, kecil menengah, barang modal, berbasis sumber daya alam, pertumbuhan tinggi dan prioritas khusus," katanya.
Upaya meningkatan daya saing keenam industri itu masih akan tetap memanfaatkan instrumen anggaran belanja pemerintah (APBN), insentif fiskal, penyediaan infrastruktur dan perbaikan administrasi.