Dongkrak PAD, Papua Lirik Emas dan Timah  

Reporter

Editor

Senin, 6 Desember 2010 17:24 WIB

Truk pengangkut galian tambang di tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia, 2000 .Rully Kesuma/ TEMPO

TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk menambah pendapatan asli daerah, Provinsi Papua akan menggenjot penerimaan dari kekayaan alam seperti emas dan timah yang banyak terdapat di sana. "Tahun ini kami juga membuat hydro power. Dengan itu, maka PAD kita bisa mencapai Rp 2 triliun. Semoga dalam jangka panjang ketergantungan Papua pada APBN akan semakin berkurang," kata Gubernur Papua, Barnabas Suebu di gedung DPR, Jakarta.

Papua berencana mengurangi ketergantungan anggaran daripemerintah pusat. Saat ini, sebanyak 95 persen dari APBD Papua berasal dari APBN. Adapun sisanya dari pendapatan asli daerah.


Upaya penambahan PAD tersebut harus segera dilakukan, karena dalam beberapa tahun ke depan persentase dana dari APBN yang akan dialokasikan untuk Provinsi Papua akan dikurangi. Di sisi lain, hingga saat ini PAD yang diterima Provinsi Papua belum mencapai Rp 500 miliar. "Menurut Undang-Undang tentang Otonomi Khusus, pada 2021 bantuan ini akan drop tahap pertama. Pada 2026 akan mengalami drop tahap kedua," kata Barnabas.

Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001, Dana Otonomi Khusus yang dialokasikan untuk Provinsi Papua sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional. "Dana ini mulai dianggarkan pada tahun 2002 dan akan berakhir tahun 2022," kata Agus.

Pada tahun 2002 Dana Otonomi Khusus yang dialokasikan Rp 1,175 triliun, tahun 2003 Rp 1,527 triliun, tahun 2004 Rp 1,64 triliun, tahun 2005 Rp 1,7 triliun, dan tahun 2006 Rp 3,4 triliun. Mulai tahun 2007, Dana Otonomi Khusus yang dialokasikan di dalamnya sudah termasuk dana tambahan infrastruktur. Pada 2007 Dana Otonomi Khusus yang dialokasikan Rp 3,2 triliun, tahun 2008 Rp 3,5 triliun, tahun 2009 Rp 2,6 triliun, tahun 2010 Rp 2,6 triliun. Sehingga, total Dana Otonomi Khusus yang dialokasikan dari 2002 hingga 2010 sebesar Rp 21,4 triliun.

EVANA DEWI

Berita terkait

Kebijakan Uji KIR gratis, Pemkot Tangsel Berpotensi Kehilangan PAD Hingga Rp 2 M

3 Januari 2024

Kebijakan Uji KIR gratis, Pemkot Tangsel Berpotensi Kehilangan PAD Hingga Rp 2 M

Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai melakukan uji coba terhadap penerapan uji KIR gratis.

Baca Selengkapnya

Taat Bayar Pajak, Harita Nickel Dapat Apresiasi

25 Juli 2023

Taat Bayar Pajak, Harita Nickel Dapat Apresiasi

Harita Nickel menjadi salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Asli Daerah Kota Medan Naik 150 Setelah Terapkan e-Parking

13 November 2021

Pendapatan Asli Daerah Kota Medan Naik 150 Setelah Terapkan e-Parking

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan pendapatan asli daerah (PAD) naik hingga 150 persen setelah 24 hari menerapkan e-Parking di 22 titik.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Targetkan Perumda Sarana Jaya Setor PAD Rp 64,9 M

19 Juli 2020

Pemprov DKI Targetkan Perumda Sarana Jaya Setor PAD Rp 64,9 M

Pemprov DKI Jakarta menargetkan Perumda Pembangunan Sarana Jaya setor PAD tahun 2020 sebesar Rp 64,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Jokowi Soal Hidup Damai Bersama COVID-19

16 Mei 2020

Pernyataan Lengkap Jokowi Soal Hidup Damai Bersama COVID-19

.Ini pernyataan lengkap Presiden Jokowi terkait hidup damai bersama COVID-19 dan implikasinya terhadap PSBB dan pendapatan asli daerah.

Baca Selengkapnya

Dampak Covid-19, PAD Kota Depok Diprediksi Turun 25 Persen

1 Mei 2020

Dampak Covid-19, PAD Kota Depok Diprediksi Turun 25 Persen

BKD Kota Depok mencatat terjadi penurunan pendapatan asli daerah mencapai 25 persen sebagai dampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Nilai RUU Cipta Kerja Berpotensi Kurangi Pendapatan Daerah

7 Maret 2020

Indef Nilai RUU Cipta Kerja Berpotensi Kurangi Pendapatan Daerah

Indef beranggapan Omnibus Law RUU Cipta Kerja akan memangkas Pendapatan Asli Daerah sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Anies Hapus PBB Gratis, PAD Jakarta Bakal Naik Tapi...

23 April 2019

Anies Hapus PBB Gratis, PAD Jakarta Bakal Naik Tapi...

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghapus PBB rumah dengan NJOP di bawah Rp 1 miliar akan membebani masyarakat kelas menengah bawah.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Baru 50 Persen, Defisit Terancam Nyata di Kota Bekasi

6 September 2018

Pendapatan Baru 50 Persen, Defisit Terancam Nyata di Kota Bekasi

Kota Bekasi optimistis penuhi target pendapatan Rp 2,4 triliun sampai dengan akhir tahun, meskipun waktu tersisa hanya empat bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Kejar PAD Rp 2 Triliun, Samsat Masuk Kampung Hingga Mal

31 Oktober 2017

Kejar PAD Rp 2 Triliun, Samsat Masuk Kampung Hingga Mal

Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) se Sumatera Selatan gencar menyisir wajib pajak di pedesaan hingga perkotaan.

Baca Selengkapnya