Kondisi Ekonomi Bulan Januari Cukup Stabil

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 09:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia menilai kondisi ekonomi-moneter pada Januari 2003 cukup stabil. Ini ditandai, dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil dengan kecenderungan menguat, tingkat inflasi yang menurun tajam dan kinerja sektor perbankan yang baik. Sehingga bank sentral memperkirakan penurunan suku bunga akan terus berlanjut. Kepala Biro Komunikasi BI Rusli Simanjuntak mengatakan penurunan laju infalsi disebabkan perkembangan harga secara umum bulan lalu. Perkembangan harga mengalami penurunan yang cukup tajam mencapai 0,8 persen, atau lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,2 persen, kata Rusli dalam siaran tertulisnya, Selasa (11/2) mengutip kesimpulan rapat Dewan Gubernur bank sentral bulan ini, Tekanan harga, lanjut dia, khususnya akibat kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik ternyata tidak setinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Dampak kenaikan harga kedua komoditas ini dapat dikompensasi oleh deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar -1,54 persen. Seiring dengan berakhirnya serangkaian perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru, kata Rusli. Rusli menjelaskan dampak kebijakan Pemerintah di bidang harga atau administered prices tercermin pada kenaikan harga yang terjadi pada kelompok perumahan, transportasi dan komunikasi serta makanan jadi. Tapi, koreksi harga yang terjadi pada kelompok bahan makanan mampu menahan tekanan inflasi akibat kenaikan harga akibat kebijakan pemerintah. Secara keseluruhan, kata dia, dampak kebijakan Pemerintah di bidang harga terhadap inflasi bulan ini mencapai 0,34 persen. Penguatan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan terakhir juga turut menahan tekanan laju inflasi Dengan perkembangan tersebut, tambah Rusli. Inflasi tahunan, tambah dia, tercatat mengalami penurunan menjadi 8,74 persen (year to year) dibandingkan bulan sebelumnya yang 10,03 persen. Menurut Rusli, pergerakan nilai tukar bulan Januari relatif stabil dan mengalami sedikit penguatan. Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 8.870 atau menguat 0,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya Rp 8.908 per dollar AS. Secara riil, penguatan nilai tukar rupiah tersebut masih kompetitif dalam mendorong ekspor, ungkap dia. Penguatan nilai tukar rupiah itu, jelas dia, dipengaruhi baik oleh faktor fundamental yaitu tersedianya pasokan valas yang cukup. Maupun faktor sentimen pasar yaitu turunnya minat beli asset berdenominasi dollar sehubungan dengan rencana agresi militer AS ke Irak. Isu positif lainnya seperti komitmen pinjaman CGI, kesepakatan program reformasi ekonomi antara Pemerintah dan Dana Moneter Internasional (IMF), naiknya nilai ekspor migas dan non migas bulan Desember sejalan dengan meningkatnya volume dan naiknya harga minyak mentah internasional, semakin memperkuat sentimen akan ketersediaan dollar. Di bidang perbankan, Rusli mengatakan fungsi intermediasi bulan Desember 2002 terus mengalami perbaikan. Ini tercermin dari beberapa indikator, seperti meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) dan posisi kredit perbankan. Kata dia, DPK mengalami peningkatan sebesar 2,5 persen menjadi Rp 835,8 triliun, sedangkan posisi kredit meningkat sebesar Rp 8,1 triliun menjadi Rp 410,3 triliun. Meskipun demikian, ungkap dia, jumlah kredit baru cenderung mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 7,2 triliun dari Rp 8,6 triliun pada bulan sebelumnya. Karena permintaan kredit baru yang melambat. Dengan kondisi ini, loan to deposit ratio perbankan tetap pada level 38,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya 38,22%. Sektor perbankan bulan lalu menunjukkan perkembangan yang semakin baik dilihat dari peningkatan kredit yang diiringi dengan peningkatan profitabilitas dan perbaikan rasio kredit macet (NPL) dan peningkatan dana pihak ketiga, kata Rusli. Sedangkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia bulan Januari terus mengalami penurunan. Selama januari turun sebanyak 24 basis poin menjadi 12,69 persen dibandingkan dengan posisi pada akhir bulan Desember 2002. Bank Indonesia memperkirakan penurunan suku bunga masih akan berlanjut sesuai dengan mekanisme pasar. Meski dengan skala yang lebih kecil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tambah dia. Ia menjelaskan penurunan SBI terkait dengan cukup besarnya akses likuiditas di pasar uang. Hal ini seiring dengan kembalinya uang kartal ke sistem perbankan dengan berakhirnya hari besar keagamaan dan tahun baru serta pembayaran kupon obligasi. Penurunan suku bunga SBI ini telah direspon oleh perbankan. Antara lain, dengan menurunnya suku bunga pasar uang antara bank dan suku bunga perbankan lainnya, ujar Rusli. Rusli mengatakan dengan mengamati situasi perkonomian dunia yang cenderung membaik, Dewan Gubernur menyepakati untuk menjaga kestabilan ekonomi makro. Ini terus dibarengi dengan memberikan sinyal yang positif bagi pemulihan ekonomi. Nilai tukar rupiah diharapkan terus menguat dan tekanan inflasi akan lebih terkendali, sedangkan uang primer diperkirakan juga masih akan di bawah target indikatifnya, kata dia. Untuk itu, tambah dia, strategi kebijakan moneter dilakukan melalui upaya mengendalikan likuiditas sesuai dengan kebutuhan perekonomian. Caranya, dengan tetap membuka kemungkinan penurunan suku bunga secara berhati-hati. Terutama untuk mendorong upaya perbaikan fungsi intermediasi perbankan guna memacu pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, ungkap Rusli. (Kurniawan)

Berita terkait

Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

6 menit lalu

Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

7 menit lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

8 menit lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

14 menit lalu

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Meninting rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

17 menit lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

18 menit lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 menit lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

23 menit lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

23 menit lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

27 menit lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya