Departemen Keuangan Belum Percayai Laporan BPKP

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 09:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Keuangan belum mempercayai kebenaran laporan yang dilansir Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menemukan bahwa instansi yang dipimpin Menteri Boediono itu sebagai lembaga paling korup. Datanya masih belum kami konfirmasi perinciannya, kata Kepala Biro Hukum dan Humas Depkeu Maurin Sitorus kepada Tempo News Room di Jakarta, Rabu (12/2). Kata Maurin, upaya meminta klarifikasi itu bukan tidak dilakukan instansinya. Selasa lalu, sehari setelah temuan BPKP itu diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Feisal Tamin, Menteri Keuangan mengirimkan utusan ke BPKP untuk meminta perincian dan detil data laporan itu kasus per kasus. Mungkin mau pada libur, pejabat bersangkutan belum berhasil kami temui, ujarnya. Untuk itu, kemungkinan baru Kamis ini pihaknya akan memberikan keterangan dan tanggapan atas temuan yang menyudutkan lembaganya itu. Maurin sendiri meragukan apakah yang diungkapkan BPKP itu merupakan data riil yang terjadi di departemennya. Sebab instansi ini telah melakukan sendiri pemeriksaan terhadap kinerja dan laporan-laporan keuangan yang ada. Tetapi hingga triwulan II 2002, hanya ada lima kasus yang ditemukan sebagai penyimpangan dan pelanggaran. Dan dari kasus-kasus itu, jumlah kerugian negara yang diakibatkan mencapai 59,24 miliar. Sementara laporan BPKP menyebutkan kerugian yang ditanggung negara atas penyimpangan di Departemen Keuangan mencapai 2,08 triliun rupiah. Kemungkinan pihaknya masih bisa menerima angka yang ditunjukkan BPKP, bahkan bila perbedaannya terpaut puluhan hingga seratus persen dari yang telah ditemukan sendiri oleh departemen ini. Kami sangsi pada data itu. Sebab kenaikan angkanya tajam luar biasa, ungkapnya dengan nada tinggi. Menteri Boediono sendiri, kata Maurin, mempertanyakan hal ini kepada anakbuahnya. Oleh karena itu secepatnya pihaknya akan meminta kejelasan data dari BPKP. Sebab jika dibiarkan tanpa klarifikasi dari kedua pihak, berita ini dianggap telah merugikan nama baik Departemen Keuangan. Sampai dengan triwulan III tahun 2002, BPKP menemukan kasus tindak pidana korupsi di tubuh Depkeu sebanyak 56 kasus dengan nilai Rp 2,084 triliun. Dan kasus itu sudah seluruhnya dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Depkeu sendiri menempatkan posisi ketiga setelah Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pertanian, masing-masing 213 kasus dengan nilai kerugian Rp 104,725 miliar dan 69 kasus dengan nilai Rp 54,251 miliar. Seluruhnya terdapat 26 instansi yang diperiksa BPKP, dan ditemukan sebanyak 734 kasus tindak pidana khusus dengan kerugian negara mencapai 3,1 triliun rupiah dan US$ 205,4 juta. Y. Tomi Aryanto --- TNR

Berita terkait

Profil Meghan Markle, Istri Pangeran Harry

10 menit lalu

Profil Meghan Markle, Istri Pangeran Harry

Sebelum menikah dengan Pangeran Harry, Meghan Markle menikah dengan aktor dan produser Trevor Engelson. keduanya menikah 2011 dan bercerai 2014.

Baca Selengkapnya

Cerita Siswa SD Banyuwangi Bertemu dan Jawab Soal Integral dari Elon Musk

11 menit lalu

Cerita Siswa SD Banyuwangi Bertemu dan Jawab Soal Integral dari Elon Musk

Felicia Dahayu, siswi kelas V SDN 1 Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, bertemu miliuner Elon Musk di sela World Water Forum ke-10, di Bali.

Baca Selengkapnya

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

37 menit lalu

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan program BIRU.

Baca Selengkapnya

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

46 menit lalu

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

Aktris Putri Marino tampil cerah dengan gaun merah menyala di Cannes Film Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

48 menit lalu

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik

Baca Selengkapnya

Babak-Belur Mahkamah Konstitusi

54 menit lalu

Babak-Belur Mahkamah Konstitusi

Demokrasi Indonesia makin terancam. Kali ini lewat revisi keempat Undang-Undang Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Hasil Babak Pertama Liga Inggris Pekan Terakhir: Manchester City Ungguli West Ham 2-1, Arsenal Ditahan Everton 1-1

58 menit lalu

Hasil Babak Pertama Liga Inggris Pekan Terakhir: Manchester City Ungguli West Ham 2-1, Arsenal Ditahan Everton 1-1

Perebutan gelar Liga Inggris 2023-2024 tengah berlangsung pada pertandingan pekan terakhir, Minggu, 19 Mei 2024. Simak hasil babak pertama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

1 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

1 jam lalu

Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

Selalu khawatir akan masa datang, kecemasan akan masa depan pun mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Apa itu fobia masa depan?

Baca Selengkapnya

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

1 jam lalu

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang

Baca Selengkapnya