Direktur Utama Indosat, Widya Purnama mengatakan, meskipun merger dilakukan, mereka tetap memelihara merek Satelindo dan IM3 yang sudah menjadi entity di pasar. Begitu pun untuk saluran internasional 001 dan 008, akan tetap di-maintenance. “Brand akan dipertahankan dan disinergikan. Strategi penggabungan satelindo dan IM3 ke dalam Indosat memungkinkan penetrasi ke pasar jadi lebih bisa diarahkan,” kata Widya.
Saat ini, jumlah pelanggan untuk seluler sampai September 2003 sebanyak 5 juta pelanggan. Diharapkan, pertumbuhan sampai akhir Desember 2003 menjadi 5-5,5 juta pelanggan seluler. Sedangkan, untuk fixed wireless tidak akan ada ekspansi pada tahun ini. Jumlah yang sudah ada sampai September 2003 adalah 700 ribu pelanggan mencakup Jabotabek dan Jawa Timur.
Sampai September 2003 Indosat membukukan pendapatan saham Rp 6,035 triliun, laba usaha Rp 1,96 triliun, sedangkan laba bersih Rp 566 miliar.
Seperti diketahui, pada tahun ini Indosat telah melakukan upaya pendanaan melalui penerbitan obligasi rupiah sebesar Rp 2,5 triliun, obligasi valuta asing US$ 300 juta dan pinjaman sindikasi Rp 2,5 triliun, semuanya berjangka waktu lima tahun. Dana ini digunakan untuk melancarkan upaya merger vertikal Indosat IM3 dan Satelindo serta untuk membayar utang anak perusahaan.
Direktur Indosat, Nichols Tang mengatakan, utang Indosat yang berjangka waktu sampai 2010 optimis bisa dibayar tanpa perlu berutang lagi. Hal itu bisa dilakukan dengan memperhatikan risiko utang-utang perseroan misalnya, dalam dolar diharapkan interest rate-nya tidak terlalu tinggi, hingga tidak menjadi beban bagi perseroan. Dan seandainya merger vertikal terlaksana dengan baik, kata Tang, maka modal perseroan dapat diperkuat dengan pendapatan operasional. Jadi, dengan sendirinya perseroan bisa membayar utang tanpa perlu berutang lagi.
Fitri Oktarini - Tempo News Room