Untuk Rehabilitasi Hutan, Perhutani dan PT Inhutani Diusulkan Digabung
Reporter
Editor
Kamis, 18 November 2010 12:02 WIB
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku telah mengusulkan kepada Menteri BUMN Mustafa Abubakar agar Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) dan PT Eksploitasi dan Industri Hutan (Inhutani) bergabung menjadi satu agar terjalin sinergi di antara keduanya dalam kelestarian lingkungan.
"Saya usulkan kepada meneg BUMN supaya Perhutani dan Inhutani jadi satu usaha apakah berbentuk holding sehingga bisa optimalkan fungsinya tidak hanya di Pulau Jawa tapi juga Sumatera, Kalimantan dan sebagainya," ujar Zulkifli usai BUMN Executive Breakfast Meeting di Auditorium Kementerian Kehutanan, Jakarta, Kamis (18/11).
Menurut Zulkifli kinerja Perhutani dinilai cukup bagus dalam hal kemampuan rehabilitasi kawasan kehutanan. "Kita kan perlu rehabilitasi kawasan hutan besar-besaran. Perlu tenaga untuk menanam yang sudah terlatih sehingga tidak sporadis dan asal-asalan," jelasnya.
Zulkifli mengatakan, pada tahun 2011 pihaknya memiliki target penanaman pohon secara besar yang dananya diambil dari APBN maupun BLU (Badan Layanan Umum). "Dari APBN ada Rp 3 Triliun dan dari BLU ada Rp 2,6 Triliun," ungkapnya. Sepanjang 2010 ini, Menteri menargetkan bisa menanam 1 miliar pohon demi pengurangan emisi karbon sebesar 26 persen.
Tak hanya menargetkan penanaman pohon, dia juga menambahkan sudah berkomitmen untuk mengembangkan pusat biodiversity yang mengambil lahan seluas 100 ribu hektar yang sebagian berada di taman nasional. "Seperti Taman Nasional Halimun Salak, Way Kambas, Bukit Soeharto, dan sebagainya," katanya.
Program biodiversity tersebut juga akan meminta perusahaan-perusahaan yang telah lebih dahulu berusaha di sekitar kawasan taman nasional tersebut. "Kita akan minta mereka jangan ambil kekayaan alam saja tapi bantu kita lakukan rehabilitasi juga," ujarnya.
Menko Puan: Perlu Revolusi Mental Selamatkan Hutan
3 Agustus 2017
Menko Puan: Perlu Revolusi Mental Selamatkan Hutan
Konsep revolusi mental itu sendiri, menurut Menko Puan diturunkan menjadi lima gerakan praksis, yakni Gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Tertib, Indonesia Bersih, Indonesia Mandiri dan Indonesia Bersatu.